Tanpa Persiapan Khusus, Kardinal Igantius Suharyo Hadiri Konklaf Pemilihan Paus di Vatikan

Sabtu 26 Apr 2025, 15:25 WIB
Kardinal Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta, akan hadir di Konklaf Vatikan 2025 sebagai wakil Indonesia dalam pemilihan Paus baru (Sumber: Instagram/@parokicikaranggerejaibuteresa)

Kardinal Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta, akan hadir di Konklaf Vatikan 2025 sebagai wakil Indonesia dalam pemilihan Paus baru (Sumber: Instagram/@parokicikaranggerejaibuteresa)

Sebagai kardinal yang berusia di bawah 80 tahun, Ignatius Suharyo secara teknis memenuhi syarat untuk dipilih sebagai Paus. Namun, peluangnya dianggap kecil mengingat tradisi pemilihan Paus yang lebih sering memilih kandidat dari Eropa atau Amerika Latin.

Meski demikian, kehadirannya sebagai salah satu dari sedikit kardinal Asia telah menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia. Jika terpilih, Suharyo akan menjadi Paus pertama dari Asia Tenggara dalam sejarah Gereja Katolik.

Profil Singkat Kardinal Ignatius Suharyo

Lahir di Sedayu, Yogyakarta, pada 9 Juli 1950, Suharyo memulai perjalanan rohaninya dengan masuk Seminari Tinggi Santo Paulus, Kentungan.

Setelah ditahbiskan sebagai imam diosesan pada 1976, ia melanjutkan studi doktoral di Universitas Urbaniana, Roma, dan kembali ke Indonesia untuk mengemban tugas sebagai Uskup Agung Semarang (1997) sebelum akhirnya dipindahkan ke Jakarta pada 2010.

Pada 2019, Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai kardinal, menjadikannya salah satu tokoh gerejawi paling berpengaruh di Indonesia.

Baca Juga: 130 Delegasi Negara Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Presiden Prabowo Utus Jokowi

Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Konklaf akan dimulai beberapa hari setelah Suharyo tiba di Vatikan. Selama proses berlangsung, seluruh dunia akan menantikan asap putih dari Kapel Sistina, pertanda bahwa Paus baru telah terpilih.

Sementara itu, umat Katolik di tanah air berharap agar Kardinal Suharyo dapat membawa suara Asia dalam menentukan masa depan Gereja global.

Berita Terkait

News Update