Jakarta Gelap Gulita! Listrik Dipadamkan Serentak Malam Ini untuk Peringatan Hari Bumi, Ini Jadwal Pemadamannya

Sabtu 26 Apr 2025, 16:08 WIB
Warga Jakarta dalam peringatan Hari Bumi 2025 melalui ajakan Gubernur Pramono Anung untuk memadamkan lampu selama satu jam. (Sumber: Pinterest)

Warga Jakarta dalam peringatan Hari Bumi 2025 melalui ajakan Gubernur Pramono Anung untuk memadamkan lampu selama satu jam. (Sumber: Pinterest)

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat bahwa pada 2022, lebih dari 40% bauran energi listrik nasional masih berasal dari pembangkit listrik tenaga batubara. Ketergantungan tinggi terhadap sumber energi fosil ini menjadi tantangan besar dalam upaya mengurangi emisi karbon.

Indonesia telah menargetkan bauran energi baru terbarukan (EBT) mencapai 23% pada 2025. Namun realisasinya masih memerlukan percepatan, baik dari sisi regulasi, investasi, maupun dukungan masyarakat.

Hari Bumi 2025 ini menjadi momentum penting untuk mendorong komitmen berbagai pihak dalam mempercepat transisi energi bersih, mengingat kontribusi sektor energi terhadap total emisi karbon nasional cukup signifikan.

Ajakan untuk Keterlibatan Lebih Luas

Gubernur Pramono Anung mengajak tidak hanya aparatur pemerintah, tetapi juga seluruh warga Jakarta, dunia usaha, hingga komunitas masyarakat untuk aktif dalam kampanye hemat energi dan aksi-aksi pelestarian lingkungan.

"Melalui partisipasi kecil seperti memadamkan lampu satu jam, kita menunjukkan bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang konsisten," pungkas Pramono.

Keterlibatan aktif masyarakat merupakan kunci untuk menggerakkan perubahan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Dalam konteks krisis iklim global, kolaborasi antarsektor menjadi sangat penting untuk mencapai target-target pengurangan emisi dan adaptasi perubahan iklim.

Baca Juga: Saldo DANA Gratis Rp240.000 Berhasil Diklaim ke Dompet Elektronik Setiap Hari, Ikuti 3 Cara Ini

Mengapa Aksi Simbolik Seperti Ini Penting?

Banyak pihak berpendapat bahwa tindakan memadamkan lampu satu jam hanyalah langkah kecil yang dampaknya terbatas. Namun, dari sisi psikologis dan sosial, aksi ini memiliki makna besar:

  • Meningkatkan Kesadaran Publik:
    Dengan adanya momentum bersama, masyarakat menjadi lebih sadar terhadap isu krisis iklim dan pentingnya peran individu.
  • Mendorong Komitmen Berkelanjutan:
    Partisipasi dalam aksi sederhana sering kali menjadi pintu masuk untuk keterlibatan yang lebih serius dalam upaya-upaya keberlanjutan.
  • Membangun Budaya Hemat Energi:
    Aksi ini mengingatkan bahwa penggunaan energi harus bijak dan bertanggung jawab.

Hari Bumi 2025 menjadi pengingat penting bahwa menjaga kelestarian bumi adalah tanggung jawab bersama. Melalui langkah sederhana seperti memadamkan lampu selama satu jam, masyarakat Jakarta diundang untuk menjadi bagian dari gerakan global yang lebih besar: melawan perubahan iklim dan menjaga masa depan bumi.

Di tengah tantangan besar krisis iklim dan transisi energi, partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat menjadi harapan utama untuk mewujudkan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Berita Terkait

News Update