POSKOTA.CO.ID - Dalam menghadapi keterlambatan atau gagal bayar pinjaman online (galbay pinjol), banyak orang mencari cara untuk mengurangi gangguan.
Akibatnya, tidak sedikit orang yang mencari jalan pintas untuk menghindari tekanan ini, salah satunya dengan mengganti nomor handphone (HP).
Mengganti nomor HP memang terdengar seperti solusi sederhana dan cepat untuk memutus komunikasi dengan debt collector (DC) pinjol.
Namun, tindakan tersebut sebenarnya menyimpan berbagai risiko besar yang tidak banyak diketahui orang.
Dengan memahami konsekuensi sebenarnya, diharapkan nasabah galbay bisa mengambil keputusan yang lebih bijak dan bertanggung jawab dalam menghadapi masalah pinjol.
Baca Juga: Rekomendasi Pinjol Penyelamat Akhir Bulan dengan Proses Cepat Cair
Apakah Diperbolehkan Ganti Nomor HP Saat Galbay?
Secara hukum, mengganti nomor HP adalah hak pribadi yang sepenuhnya dimiliki oleh setiap individu.
Tidak ada aturan ataupun undang-undang di Indonesia yang secara khusus melarang seseorang untuk mengganti nomor telepon mereka, termasuk dalam keadaan gagal bayar pinjaman online.
Seperti dikutip dari keterangan kanal YouTube Fintech ID pada Sabtu, 26 April 2025, tindakan mengganti nomor HP tidak bisa dikategorikan sebagai pelanggaran, apalagi pidana.
"Mengganti nomor HP bukan tindakan pidana. Mengganti nomor adalah hak pribadi. Namun, tentu saja kewajiban membayar utang tetap ada, dan itu akan tetap berjalan walaupun kalian sudah ganti nomor."
Dengan kata lain, mengganti nomor hanya mengubah jalur komunikasi antara debitur dan pihak pemberi pinjaman, tetapi tidak menghapus tanggung jawab untuk melunasi hutang.
Baca Juga: Apakah Memiliki Utang di Pinjol Ilegal Tidak Masalah jika Tak Dibayar? Ini Penjelasan Hukumnya
Risiko Mengganti Nomor HP Saat Galbay Pinjol
Meskipun mengganti nomor HP bisa mengurangi tekanan dalam jangka pendek, ada beberapa risiko yang tetap harus dihadapi seperti dihimpun kanal YouTube Fintech ID.
1. Kehilangan Akses Informasi Penting
Dengan mengganti nomor HP, kamu akan kehilangan akses terhadap update penting dari pihak pinjol.
Kamu tidak akan tahu apakah ada perubahan pada status pinjaman, potensi negosiasi keringanan cicilan, atau bahkan informasi terkait tuntutan hukum.
2. Penagihan Akan Dialihkan ke Kontak Darurat
Pihak pinjol biasanya akan berusaha menghubungi kontak darurat yang kamu daftarkan saat pertama kali mengajukan pinjaman.
Mereka mungkin akan menelpon keluarga, teman, bahkan atasan di tempat kerja untuk meminta informasi tentang keberadaanmu.
3. Risiko Teror Sosial
Jika kontak darurat tidak memberikan informasi, ada kemungkinan pinjol akan memperluas pencarian ke akun media sosial kamu.
Mereka bisa mengirim pesan ke teman atau rekan kerja melalui media sosial untuk menekan kamu agar segera melunasi pinjaman.
4. Masih Bertanggung Jawab atas Kewajiban Utang
Meskipun kamu tidak lagi bisa dihubungi lewat nomor HP lama, utang pinjol kamu tetap ada.
Pihak pinjol tetap bisa mengajukan penagihan lewat jalur hukum apabila nilai utang cukup besar dan memenuhi syarat untuk diproses secara perdata.
Sebelum memutuskan untuk mengganti nomor HP, pertimbangkan baik-baik segala konsekuensinya.
DISCLAIMER: Informasi dalam artikel ini bersifat edukatif dan ditujukan sebagai panduan umum untuk membantu masyarakat memahami cara menggunakan layanan pinjol.
Pengajuan pinjaman online adalah tanggung jawab pribadi dan memiliki risiko kredit yang nyata.