Penjelajah Curiosity milik NASA mengabadikan permukaan Mars beberapa hari lalu. (Sumber: X/MAstronomers)

Internasional

Temuan Rantai Karbon di Mars Picu Dugaan Jejak Kehidupan 3,7 Miliar Tahun Lalu

Minggu 20 Apr 2025, 20:01 WIB

PARIS, POSKOTA.CO.ID – Sampel tentang kemungkinan adanya kehidupan purba di Mars ditemukan.

Penjelajah Curiosity milik NASA berhasil menemukan molekul rantai karbon terpanjang yang pernah terdeteksi di Mars.

Molekul ini diyakini sebagai bagian dari asam lemak, senyawa yang di Bumi sering kali berkaitan dengan aktivitas biologis.

Penemuan itu berasal dari sampel batuan berumur 3,7 miliar tahun, dikumpulkan dari dasar danau purba yang telah mengering di wilayah bernama Yellowknife Bay.

Rantai karbon tersebut terdiri atas hingga dua belas atom yang saling terhubung, dan baru-baru ini dilaporkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences pada 24 Maret lalu.

Baca Juga: Rusia Menolak Perintah Mahkamah Internasional untuk Menghentikan Invasi ke Ukraina

“Fakta bahwa molekul linear yang rapuh masih ada di permukaan Mars 3,7 miliar tahun setelah pembentukannya memungkinkan kita membuat pernyataan baru: Jika kehidupan pernah muncul di Mars miliaran tahun yang lalu, pada saat kehidupan muncul di Bumi, jejak kimiawi kehidupan purba ini mungkin masih ada saat ini untuk kita deteksi,” ujar Caroline Freissinet, ahli kimia analitis dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis di Laboratorium Atmosfer dan Observasi Luar Angkasa, dikutip dari Live Science, Minggu 20 April 2025.

Molekul-molekul tersebut, seperti dekana, undekana, dan dodekana, terdeteksi menggunakan instrumen Sample Analysis at Mars (SAM) yang ada di dalam Curiosity. Uniknya, penemuan ini muncul secara tidak disengaja.

Awalnya, para ilmuwan hendak mencari asam amino, bahan penyusun protein, dalam sampel batuan yang disebut "Cumberland", yang telah dibor sejak 2013.

Tim peneliti mencoba pendekatan baru dengan memanaskan sampel tersebut hingga 1.100°C guna melepaskan oksigen dan menganalisis sisa-sisanya.

Meskipun asam amino tidak ditemukan, metode baru itu justru mengungkap keberadaan molekul lemak yang sebelumnya tidak terdeteksi.

“Kegembiraan yang luar biasa tinggi ketika saya melihat puncak pada spektrum untuk pertama kalinya,” kata Freissinet.

Baca Juga: Akses Penyebrangan Ditutup Israel, Bantuan Internasional Terhenti Diperbatasan dan Tingkatkan Kelaparan

“Mengejutkan sekaligus tidak mengejutkan. Mengejutkan karena hasil tersebut ditemukan pada sampel Cumberland yang telah kami analisis berkali-kali sebelumnya. Tidak mengejutkan karena kami telah menetapkan strategi baru untuk menganalisis sampel ini. Metode baru, hasil baru,” tambahnya.

Para ilmuwan menduga bahwa rantai karbon tersebut berasal dari ekor panjang asam lemak seperti asam undecanoic, dodecanoic, dan tridecanoic. Senyawa ini terdiri atas rantai karbon dan hidrogen dengan gugus asam karboksil di ujungnya.

Daniel Glavin, peneliti dari Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, menyatakan, “Ada bukti bahwa air cair ada di Kawah Gale selama jutaan tahun dan mungkin jauh lebih lama, yang berarti ada cukup waktu bagi kimia pembentuk kehidupan untuk terjadi di lingkungan danau-kawah di Mars.”

Penemuan di planet merah ini sekaligus memperkuat keyakinan bahwa senyawa organik kompleks bisa bertahan dalam kondisi ekstrem Mars selama miliaran tahun. Temuan tersebut telah membuat para ilmuwan makin bersemangat untuk melangkah lebih jauh.

“Kami siap untuk mengambil langkah besar berikutnya dan membawa sampel Mars pulang ke laboratorium kami untuk menyelesaikan perdebatan tentang kehidupan di Mars,” ungkap Glavin.

Tags:
rantai karbonmolekulCuriosityNASAMarskehidupan purba

Fani Ferdiansyah

Reporter

Fani Ferdiansyah

Editor