BANDUNG, POSKOTA.CO.ID - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, menegaskan bahwa pergeseran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2025 dilakukan secara akuntabel dan efisien.
Proses tersebut mengikuti ketentuan dan kaidah pengelolaan keuangan daerah, sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025, serta Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900/833/SJ tentang Penyesuaian Pendapatan dan Efisiensi Belanja Daerah dalam APBD Tahun Anggaran 2025.
"Kami melakukan efisiensi sangat signifikan mencapai Rp5,1 triliun dan prosesnya langsung dipimpin Pak Gubernur. Hasilnya direalokasikan untuk kesejahteraan rakyat Jawa Barat sesuai visi dan misi Kepala Daerah, serta sejalan dengan program prioritas nasional," ujar Herman dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu 20 April 2025.
Baca Juga: APBD Jakarta Capai Rp91 Triliun, Pramono Minta Pengawalan Kejagung
Ia menjelaskan, anggaran hasil efisiensi itu dialokasikan antara lain untuk pembangunan infrastruktur sebesar Rp3,6 triliun (termasuk jalan, jembatan, irigasi, elektrifikasi, perhubungan dan sanitasi), pendidikan Rp1,3 triliun, kesehatan Rp122,9 miliar, penyediaan cadangan pangan Rp46,1 miliar, serta program lain yang mendukung peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi sebesar Rp35,5 miliar.
Menanggapi pemberitaan yang menyebut dana efisiensi digunakan untuk keperluan Lembur Pakuan, Herman menyatakan informasi tersebut tidak benar.
"Itu keliru dan tidak benar. Seluruh proses efisiensi dan realokasi anggaran dilakukan secara akuntabel, termasuk untuk bidang pariwisata dan kebudayaan. Antara lain penataan kawasan wisata, penyelenggaraan pentas seni, hingga penerbitan buku budaya. Lokasinya tersebar di wilayah Jawa Barat," tegasnya.
Terkait penerbitan buku budaya, Herman menjelaskan bahwa kegiatan itu mencakup riset komprehensif tentang budaya Jawa Barat yang dilaksanakan secara ilmiah dan melibatkan para profesional dari berbagai bidang.
Sementara itu, mengenai kegiatan safari pembangunan, Herman menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukan merupakan perjalanan dinas atau kunjungan pejabat Pemda Jawa Barat.
Baca Juga: Operator DPMPD Kabupaten Tangerang Jadi Tersangka Korupsi APBDes
"Ini kegiatan terobosan untuk memberikan layanan gratis jemput bola kepada masyarakat dan malam harinya sosialisasi program pembangunan melalui hiburan seni pertunjukan. Ada tuntutannya dan ada juga tontonannya. Lazimnya seni Sunda, menghibur dan bermakna," ujarnya.