POSKOTA.CO.ID - Tengah viral terkait fenomena produk-produk luxury brand yang dibuat di China. Hal ini membuat yang harga awalnya murah, menjadi mahal ketika sudah di Eropa. Berikut ini faktanya.
Dikatakan bahwa luxury brands seperti Dior, Hermes, Channel, dan lain-lain diproduksi Negeri Tirai Bambu tersebut sebelum dikirim ke Eropa untuk proses finishing.
Hal ini diungkapkan oleh pemilik akun TikTok @sen.bags, bahwa sebanyak 80 persen tas-tas tersebut, dibuat di China. Awalnya dibuat di pabrik-pabrik China, kemudian dikirim kembali ke negara pemesan untuk dikemas dan ditambahkan logo.
Dia juga menunjukkan video bagaimana industri di China melayani pembuatan tas merek-merek mewah Eropa dengan harga produksi yang tidak terlalu tinggi.
Baca Juga: Jenis Helikopter yang Menewaskan Bos Siemens, Agustin Escobar dan Keluarganya di New York
“Tas Birkin ini di butik Hermes akan dijual seharga 38.000 dolar AS, tapi berapa harga yang sebenarnya?” ungkapnya.
Meskipun Hermes memang menggunakan bahan-bahan yang teruji dan berkelas, namun totalnya hanya sekitar 1.400 dolar AS atau setara 23,5 juta rupiah.
Dirinya juga menambahkan bahwa saat birkin itu dibawa kembali ke Prancis, dan disematkan logo Hermes, tas tersebut jika dirupiahkan menjadi Rp640 juta.
Mengetahui penjelasannya tersebut, ada yang percaya, ada juga yang masih ragu. Mereka yang ragu berpendapat bahwa hal ini adalah bentuk perlawanan China terhadap tarif impor tinggi yang dikenakan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang diesbut TikTok War.
Baca Juga: Perayaan Ulang Tahun Berujung Maut, Kronologi Kecelakaan Udara yang Menewaskan Bos Siemen
China dikenai tarif impor sebesar 125 persen. Tarif ini cukup tinggi dan dipercaya membuat para produsen yang awalnya menjadikan China sebagai negara tempat produksi, akan mengalihkan pabriknya ke negara lain.
Negara Pembuatan Produk Luxury Brand
Mengutip dari laman Hindustan Times, berikut ini daftar luxury brand beserta negara pembuatannya. Benarkah dari China?
Hermès: Prancis
Chanel: Prancis dan Italia
Louis Vuitton: Prancis, Spanyol, dan Italia
Gucci: Italia
Prada: Italia
Dior: Prancis, Italia
Bottega Veneta: Italia
Fendi: Italia
Baca Juga: Hari Pustakawan Istimewa Internasional 2025, Begini Makna Pentingnya bagi Indonesia
Céline: Italia
Balenciaga: Italia dan Spanyol
Saint Laurent: Prancis dan Italia
Givenchy: Prancis dan Italia
Chloé: Italia
Valentino: Italia
Burberry: Italia dan Inggris
Loewe: Spanyol
Goyard: Prancis
Miu Miu: Italia
Bvlgari: Italia
Baca Juga: Wisata Udara Berujung Tragedi, Helikopter Jatuh di Sungai Hudson New York Tewaskan Enam Orang
Tom Ford: Italia
Proenza Schouler: Italia
Anya Hindmarch: Italia dan Inggris
Mulberry: Inggris dan Italia
Salvatore Ferragamo: Italia
Stella McCartney: Italia
Alexander McQueen: Italia
Loro Piana: Italia
Delvaux: Belgia dan Prancis
Moynat: Prancis
The Row: Italia
Baca Juga: Inilah Sosok Joseph Goebbels yang Disebut Presiden Prabowo Subianto sebagai Ahli Propaganda
Melansir dari Newsweek, Hermès sendiri tidak memproduksi tas mereka di China. Tas-tasnya dibuat di Prancis, dan memiliki lokasi di berbagai wilayah, seperti Pantin, tepat di luar Paris, Ardennes, Lyon, dan Normandy.
Membutuhkan waktu antara 15 dan 40 jam untuk membuat satu tas Hermès. Untuk model seperti Birkin, Kelly atau Constance, pengrajin dapat berlatih hingga 5 tahun sebelum mereka dapat membuatnya.
Itulah dia penjelasan dari fakta fenomena produk luxury brand yang dibuat di China. Semoga bermanfaat dan membantu.