Tuntut Keaslian Ijazah Jokowi, Massa Geruduk UGM Minta Pihak Kampus Jujur

Selasa 15 Apr 2025, 21:00 WIB
Dokumen akademik tahun 1985 dari Universitas Gadjah Mada yang diklaim sebagai ijazah milik Presiden Jokowi, kini menjadi pusat perdebatan terkait keasliannya. (Sumber: Istimewa)

Dokumen akademik tahun 1985 dari Universitas Gadjah Mada yang diklaim sebagai ijazah milik Presiden Jokowi, kini menjadi pusat perdebatan terkait keasliannya. (Sumber: Istimewa)

POSKOTA.CO.ID - Polemik seputar keaslian ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menjadi sorotan publik pada 15 April 2025, menandai isu yang terus bergulir sejak lama.

Isu ini mencakup berbagai tuduhan teknis dan klarifikasi resmi, dengan implikasi yang signifikan terhadap persepsi publik dan legitimasi akademik. Kontroversi ini bukanlah hal baru.

Sejak Jokowi menjabat sebagai presiden, isu keaslian ijazahnya telah beberapa kali diangkat, termasuk kasus pada 2016 ketika Bambang Tri Mulyono, penulis buku "Jokowi Undercover", ditangkap dan dihukum penjara tiga tahun karena dianggap menyebarkan informasi tidak sesuai kenyataan.

Baca Juga: Sebut Tak Ada Kewajiban Tunjukan Ijazah Jokowi Asli ke Hadapan Publik, Tim Kuasa Hukum: Itu Tidak Berdasarkan Hukum!

Meski demikian, isu ini kembali mencuat pada awal 2025, dipicu oleh pernyataan dari pihak tertentu yang mempertanyakan dokumen pendidikan Jokowi.

Menurut pernyataan dari tim hukum Jokowi, tuduhan serupa telah diajukan ke pengadilan sebanyak tiga kali dan selalu dimenangkan oleh pihak Jokowi, dengan penggugat kalah dalam persidangan.

Hal ini menunjukkan bahwa secara hukum, keaslian ijazah telah diakui, meski debat publik tetap berlangsung.

Baca Juga: Heboh Isu Ijazah Jokowi Palsu, Netizen di X Ramai Bandingkan Hal Ini

Tuduhan Terhadap Ijazah Jokowi

Tuduhan terbaru datang dari Rismon Hasiholan Sianipar, mantan dosen Universitas Mataram, yang mengklaim bahwa font Times New Roman pada lembar pengesahan dan sampul skripsi Jokowi tidak mungkin ada pada era 1980-an hingga 1990-an, saat Jokowi lulus pada 1985.

Rismon, dalam video di kanal YouTube Balige Academy pada 11 Maret 2025, berargumen bahwa font tersebut baru tersedia setelah rilis Windows 3.1 pada 6 April 1992.

Potret wisudawan yang diunggah oleh UGM terkait dugaan ijazah palsu Jokowi. (Sumber: UGM)

Klarifikasi dari UGM

UGM, melalui Dekan Fakultas Kehutanan Sigit Sunarta, memberikan penjelasan rinci mengenai tuduhan font.

Pada 1980-an, mahasiswa sering menggunakan font seperti Times New Roman untuk sampul skripsi dan lembar pengesahan, yang dicetak di percetakan lokal seperti Prima dan Sanur dekat kampus, meskipun isi skripsi diketik dengan mesin tik.

San Afri Awang, Ketua Senat Fakultas Kehutanan, dan Frono Jiwo, teman seangkatan Jokowi (masuk 1980, lulus 1985), membenarkan bahwa font tersebut umum digunakan, dengan ijazah mereka ditandatangani oleh Rektor Prof. T Jacob dan Dekan Prof Soenardi Prawirohatmodjo, hanya berbeda pada nomor kelulusan.

Pernyataan resmi UGM, seperti yang tertera dalam siaran persnya, menegaskan bahwa berdasarkan data dan dokumentasi, ijazah Jokowi asli dan Jokowi benar-benar lulus dari Fakultas Kehutanan pada 1985.

Sigit Sunarta juga menyesalkan informasi menyesatkan dari Rismon, yang merupakan alumni Prodi Teknik Elektro UGM, namun tidak memiliki kaitan langsung dengan Fakultas Kehutanan.

Baca Juga: Heboh Isu Ijazah Jokowi Palsu, Netizen di X Ramai Bandingkan Hal Ini

Reaksi Publik dan Aktivitas Terkini

Pada hari ini, 15 April 2025, massa dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan UGM pada pukul 08:00–09:00 WIB di Ruang 109 Fakultas Kehutanan, dengan maksimal 5 delegasi, tanpa kehadiran Rektor, namun diwakili oleh Prof. Dr. Arie Sujito.

Sementara itu, pada 10:16 WIB hari ini massa mendatangi UGM untuk menuntut bukti keaslian, menunjukkan isu ini masih hangat di kalangan publik.

Berita Terkait

News Update