Siapa Arapa Putra dan Julian Hawel Art? Menguak Sosok di Balik Viral Lukisan Willie Salim di Bengkulu

Selasa 15 Apr 2025, 12:33 WIB
Lukisan bergambar Willie Salim dan Vilmei yang menjadi viral saat kunjungan ke Bengkulu, diklaim awalnya sebagai karya seorang anak SMA namun ternyata milik Julian Hawel Art. (Sumber: TikTok/vajarnoscam)

Lukisan bergambar Willie Salim dan Vilmei yang menjadi viral saat kunjungan ke Bengkulu, diklaim awalnya sebagai karya seorang anak SMA namun ternyata milik Julian Hawel Art. (Sumber: TikTok/vajarnoscam)

Sosok kedua yang turut menjadi pusat perhatian adalah Arapa Putra. Berdasarkan penelusuran warganet dan klarifikasi dari video viral, Arapa Putra adalah nama akun TikTok dari ibu anak kecil yang membawa lukisan.

Dalam video, ibu tersebut mengatakan bahwa lukisan dibuat oleh kakaknya yang malu tampil karena masih duduk di bangku SMA.

Namun setelah terbukti bahwa lukisan tersebut merupakan milik Julian Hawel, banyak pengguna media sosial menuding bahwa pernyataan tersebut adalah kebohongan demi mendapatkan simpati dan hadiah dari Willie Salim. Cibiran dan kecaman pun menghujani akun Arapa Putra.

Respons Publik dan Klarifikasi

Masyarakat dunia maya memberikan respons keras terhadap insiden ini. Tindakan membawa karya orang lain dan mengklaimnya sebagai karya pribadi dianggap sebagai bentuk plagiarisme dan pelanggaran etika.

Terlebih, tindakan tersebut berujung pada penerimaan hadiah berupa iPhone dari Willie Salim.

Meski demikian, Willie Salim menunjukkan sikap bijak dalam menyikapi peristiwa tersebut. Ia tidak menuntut atau mengecam pihak anak dan ibu secara langsung, tetapi justru mengonfirmasi fakta kepada Julian Hawel dan memberikan klarifikasi terbuka.

"Kita sudah video call langsung dengan Julian, dan ternyata memang bukan dari pihak anak itu yang buat. Jadi aku minta maaf buat ketidaknyamanan yang mungkin timbul," ujar Willie dalam video klarifikasinya.

Etika Konten di Era Digital: Siapa yang Salah?

Peristiwa ini membuka diskusi luas soal etika dalam dunia konten digital, terutama saat konten bersifat interaktif dan melibatkan publik.

Dalam dunia seni dan kreatif, kejujuran dalam atribusi karya adalah hal mendasar. Meskipun tampak sederhana, klaim palsu terhadap karya orang lain dapat merusak reputasi dan kepercayaan.

Kasus Arapa Putra dan Julian Hawel ini menegaskan pentingnya edukasi kepada publik soal hak kekayaan intelektual.

Apalagi, media sosial seperti TikTok memberikan ruang luas bagi siapa pun untuk membagikan konten kreatif yang mudah viral namun juga rawan disalahgunakan.

Dampak Terhadap Julian Hawel: Antara Simpati dan Sorotan

Di sisi lain, kasus ini justru memperkenalkan Julian Hawel ke khalayak luas. Karya-karyanya mulai mendapat apresiasi lebih besar, dan follower di TikTok maupun Instagram meningkat signifikan. Banyak warganet memberikan dukungan moral dan pujian atas kualitas lukisan yang sangat detail dan profesional.

Berita Terkait

News Update