Arab Saudi Setujui Tambahan Kuota Petugas Haji Indonesia untuk Tahun 2025

Minggu 13 Apr 2025, 23:07 WIB
Menteri Agama Nasarrudin Umar umumkan penambahan quota untuk musim haji 2025 disetujui Arab Saudi. (Sumber: Instagram Nasarrudin Umar)

Menteri Agama Nasarrudin Umar umumkan penambahan quota untuk musim haji 2025 disetujui Arab Saudi. (Sumber: Instagram Nasarrudin Umar)

POSKOTA.CO.ID – Kabar gembira datang untuk Indonesia menjelang musim haji 2025. Upaya Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar dalam meminta tambahan kuota petugas haji akhirnya membuahkan hasil positif.

Pemerintah Arab Saudi telah menyetujui permintaan Indonesia untuk menambah kuota petugas haji yang akan mendampingi jemaah haji Indonesia pada tahun ini.

Menurut Menag Nasaruddin Umar, tambahan kuota ini sudah tercatat dalam sistem e-Hajj yang digunakan oleh pemerintah Arab Saudi.

“Alhamdulillah, permintaan kita sudah dipenuhi Pemerintah Arab Saudi. Tambahan kuota petugas haji sudah masuk e-Hajj,” ujar Nasaruddin dalam keterangannya yang dikutip dari Kemenag pada Minggu, 13 April 2025.

Baca Juga: BPJS Kesehatan dan Sudinkes Jakarta Pusat Kompak Jaga Jemaah Haji 2025 dengan Perlindungan JKN

Awalnya, Indonesia mendapatkan alokasi petugas haji sebanyak 2.210 orang, yang setara dengan 1% dari total kuota jemaah haji Indonesia yang berjumlah 221.000 orang.

Namun, dengan adanya tambahan kuota sebesar 1% lagi, jumlah petugas haji Indonesia menjadi 4.420 orang.

“Kita mendapatkan alokasi tambahan sebesar 1% lagi, atau sebanyak 2.210 petugas. Tambahan petugas ini akan kita optimalkan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah haji,” lanjut Nasaruddin.

Baca Juga: Biaya Haji 2025 Ditetapkan Rp89,4 Juta, Menteri Agama Tekankan Pentingnya Efisiensi

Keputusan ini disambut positif oleh banyak pihak, terutama karena kehadiran petugas haji asal Indonesia di Tanah Suci sangat penting untuk mendukung kelancaran ibadah jemaah haji.

Kehadiran petugas tidak hanya memperkuat pelayanan, tetapi juga membantu dalam mengatasi kendala budaya serta mempermudah komunikasi antar jamaah, mengingat banyaknya jamaah Indonesia yang berangkat setiap tahun.

Berita Terkait

News Update