Tanpa menunggu lama, Armuji langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor CV Sentosa Seal. Namun, yang terjadi justru di luar dugaan.
Saat rombongan tiba, gerbang perusahaan tiba-tiba dikunci, padahal sebelumnya terbuka. Diduga, pihak perusahaan memantau kedatangan Armuji melalui CCTV.
"Bunyikan belnya. Tadi teralisnya dibuka, tapi begitu saya datang malah ditutup," protes seorang warga yang mendampingi Armuji. Tak tinggal diam, Armuji mencoba menghubungi Hendy, sang pemilik. Namun, percakapan berlangsung tegang.
Armuji: "Saya Armuji, Wakil Walikota Surabaya. Apakah Bapak ada di tempat? Kami ingin menyelesaikan ini secara kekeluargaan."
Alih-alih merespons baik, Hendy malah memutuskan telepon. Istri Hendy, Diana, kemudian mengambil alih pembicaraan dan bersikap keras.
Diana: "Kalau ada masalah, silakan lapor polisi saja. Kami tidak kenal siapa Anda."
Viral di Media Sosial, Warganet Ramai Dukung Armuji
Setelah gagal bernegosiasi, Armuji membeberkan kronologi kejadian di akun TikTok @cakj1 dan YouTube-nya. Video tersebut langsung viral, memicu reaksi keras warganet.
Banyak yang mendukung langkah Armuji dan mengecam sikap CV Sentosa Seal. "Ini pelanggaran HAM! Ijazah adalah hak karyawan, bukan milik perusahaan," tulis seorang netizen. "Perusahaan seperti ini harus diberi sanksi tegas," komentar lainnya.
Langkah Hukum: Armuji Laporkan ke Polisi
Tak terima diperlakukan demikian, Armuji menyatakan akan melaporkan CV Sentosa Seal ke polisi. Ia menegaskan bahwa penahanan ijazah adalah pelanggaran hukum.
"Kami tidak akan diam. Ini tentang keadilan bagi warga Surabaya," tegasnya.