POSKOTA.CO.ID - Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing, terutama Dolar Amerika Serikat (USD), selalu menjadi perhatian pelaku pasar dan masyarakat luas.
Ketika Rupiah menunjukkan tren pelemahan, sebagian orang melihatnya sebagai tantangan, sementara yang lain justru menangkapnya sebagai potensi peluang, salah satunya melalui investasi dalam bentuk valuta asing (valas) atau foreign exchange (forex).
Fenomena ini cukup lazim terjadi, namun penting untuk memahami seluk-beluknya sebelum memutuskan terjun ke dalamnya.
Baca Juga: Simak Cara Mulai Investasi Hanya Modal Rp100.000 dari Neo Bank
Mengapa Investasi Valuta Asing Menarik Saat Rupiah Melemah?
Daya tarik utama investasi valas saat Rupiah melemah terletak pada potensi keuntungan dari selisih kurs (capital gain).
Logika sederhananya, investor membeli mata uang asing ketika nilainya dianggap relatif 'murah' terhadap Rupiah, dengan harapan nilai mata uang asing tersebut akan menguat di masa depan, atau Rupiah terus melemah.
Ketika nilai tukar bergerak sesuai harapan, investor dapat menjual kembali valasnya dengan nilai Rupiah yang lebih tinggi daripada saat membeli.
Selain potensi keuntungan, memiliki aset dalam bentuk valuta asing juga dianggap sebagai salah satu strategi diversifikasi portofolio.
Dengan begitu, tidak semua aset bergantung pada kondisi ekonomi domestik dan nilai Rupiah semata.
Bagi sebagian investor, ini juga menjadi cara untuk melindungi nilai kekayaan (hedging) dari risiko inflasi atau depresiasi Rupiah lebih lanjut.
Baca Juga: Investasikan Uangmu di DANA eMas! Cukup Modal Rp5 Ribu, Raih Hadiah Jutaan Rupiah Sekarang Juga
