POSKOTA.CO.ID - Menteri Sosial Republik Indonesia mengumumkan langkah penting terkait bantuan sosial bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).
Dilansir dari YouTube Arfan Saputra Channel dalam videonya, Menteri Sosial menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui strategi yang lebih terarah, terukur, dan berkelanjutan.
Menteri Sosial bersama Wakil Menteri Sosial telah melakukan kunjungan ke berbagai daerah untuk bertemu langsung dengan para penerima manfaat.
Dari hasil pertemuan tersebut, pemerintah menilai bahwa masyarakat yang masih berada dalam usia produktif, khususnya di bawah 40 tahun, perlu didorong untuk beralih dari penerima bansos menjadi pelaku usaha produktif.
Dengan demikian, program bantuan sosial dapat lebih efektif dalam mengentaskan kemiskinan secara sistematis.
“Kami ingin memastikan bahwa mereka yang masih memiliki usia produktif dapat segera naik kelas, dari penerima bantuan sosial menjadi individu yang berdaya dan mandiri dalam usaha produktif.
Namun, bagi lansia dan penyandang disabilitas, tentunya dukungan perlindungan dan jaminan sosial akan tetap diberikan,” ujar Menteri Sosial.
Dalam suasana bulan Ramadan ini, Menteri Sosial juga mengakui adanya sedikit keterlambatan dalam penyaluran bantuan, yang saat ini baru mencapai sekitar 25 persen.
Pemerintah berkomitmen untuk mempercepat pencairan setelah Hari Raya Idulfitri, sehingga program dapat berjalan dengan lebih optimal.
Selain itu, pemerintah terus mematangkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai acuan utama dalam penyaluran bantuan sosial pada tahap kedua di bulan Mei.
Sebelum penyaluran dilakukan, akan ada proses verifikasi lebih lanjut melalui metode ‘drone check’ untuk memastikan data yang digunakan tetap akurat dan sesuai dengan kondisi di lapangan.
Dengan adanya upaya ini, pemerintah berharap bahwa penyaluran bantuan sosial dapat lebih tepat sasaran serta mendorong kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.