Baca Juga: Waktu Lebaran Berbeda, Habib Rizieq Minta Muhammadiyah Tak Diganggu: Jangan Sok Jago
Perbedaan metode hisab dan rukyat ini sering membuat perbedaan penetapan hari raya. Jika pemerintah menggunakan rukyat (pengamatan fisik hilal), hasilnya berbeda jika hilal terlihat lebih awal.
Namun, selama ini Muhammadiyah konsisten dengan hisab untuk menghindari ketidakpastian akibat faktor cuaca atau geografis.
Meski begitu, 2025 akan menjadi tahun terakhir Muhammadiyah menggunakan hisab wujudul hilal. Sebab mulai 1447 H (2026 M), organisasi ini akan beralih ke Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).
Penggunaan KHGT yang digunakan di mana seluruh dunia ini akan menggunakan patokan yang sama. Langkah ini diambil untuk menyatukan umat Islam dalam penentuan waktu ibadah secara internasional.
Selain itu, penetapan ini memastikan kepastian jadwal Lebaran sejak jauh-jauh hari yang akan membantu umat mempersiapkan ibadah dan aktivitas sosial.