JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pendakwah Habib Rizieq Shihab mengomentari bakal adanya perbedaan waktu Lebaran di Indonesia, baik antara Muhammadiyah, NU, dan Pemerintah.
Menurut Habib Rizieq, perbedaan waktu Lebaran bukan hal yang patut dipersoalkan selama punya dalil yang kuat dan bisa dipertanggungjawabkan.
Habib Rizieq pun meminta agar umat Islam di Indonesia tak galau soal perbedaan penentuan waktu Lebaran 2023 ini.
"Saya ingin mengajak semua, tolong jika ada perbedaan Lebaran di tengah kelompok masyarakat, jangan panik, jangan bingung, jangan gundah gulana."
"Belajarlah kita menikmati perbedaan pendapat. Belajarlah lapangkan dada kita, belajarlah kita untuk bisa menghormati saudara-saudara kita yang berbeda dengan kita, selama mereka punya dalil yang bisa dipertanggungjawabkan," katanya dalam saluran Youtube IB TV, disitat Kamis 20 April 2023.
Habib Rizieq pun meminta agar umat Islam yang Lebaran mengacu pada pengumuman Pemerintah, tetap menghormati kelompok Muhammadiyah yang telah mengumumkan perayaan Idul Fitri pada hari Jumat 21 April 2023, dan menghormati NU yang mengikuti Pemerintah.
"Mereka (Muhammadiyah) jangan diganggu, enggak boleh dilarang, biarkan mereka. Jangan sok jago. Saya dengar seruan dari PP Muhammadiyah cukup bagus, mereka ajak warganya untuk salat Ied, tapi mereka enggak ajak malam Jumat untuk takbiran."
"Mereka cuma ajak Idul Fitrinya saja salat Ied di lapangan, habis itu mereka pulang dan mereka enggak keliling Lebaran ke mana-mana," kata Habib Rizieq.
Menurutnya, seruan dari PP Muhammadiyah sudah sangat bagus dan sangat toleran. Maka itu, dia meminta umat Islam di Indonesia tak boleh ganggu mereka.
Habib Rizieq Dukung Pemerintah soal Lebaran
Habib Rizieq juga menegaskan, Front Persaudaraan Islam sendiri tidak bingung dan tidak panik menanggapi perbedaan Lebaran di kalangan masyarakat.
Sebab Habib Rizieq mengaku tak mau ribut-ribut, dan justru akan mengikuti ketetapan Pemerintah.