Pelayanan dalam perusahaan sekuritas juga dipertimbangkan. Setelah itu, dapat membuka rekening saham Anda sendiri.
Apabila menggunakan aplikasi trading, pastikan yang telah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memiliki rekam jejak yang baik.
Baca Juga: Yuk, Siapkan Pensiun Emas! Tips Jitu Kelola Keuangan Sejak Muda
3. Pakai Idle Cash atau Uang Dingin
Trading saham memiliki return yang tinggi, tapi juga mempunyai risiko yang tinggi pula. Salah satunya adalah prinsip money management, yaitu berinvestasi hanya dengan menggunakan uang dingin.
Itu berarti, uang yang digunakan untuk berinvestasi tidak akan mengganggu anggaran kebutuhan pokok atau pos prioritas lainnya.
Jangan sampai menggunakan utang untuk berinvestasi saham. Jika sudah menyiapkannya, mulai secara bertahap. Pertama gunakan modal lebih kecil dulu.
4. Buat Perencanaan Trading
Perencanaan perdagangan saham sangat penting bagi para trader untuk melakukan jual beli saham di Bursa Efek.
Hal tersebut meliputi beberapa hal seperti daftar saham untuk trading, titik entry (kapan harus membeli), titik exit (kapan harus menjual), dan titik cut loss (sampai batas mana ketika harga saham turun untuk kemudian dijual).
Setelah membuat rencana trading, selalu ingat untuk disiplin dalam menjalankannya dan jangan mengandalkan emosi sesaat dalam mengambil keputusan.
Baca Juga: Batas Lapor SPT Tahunan 2025 Segera Berakhir, Ini Sanksi Kalau Telat Melapor
5. Berinvestasi di Perusahaan yang Tepat
Carilah informasi sebanyak-banyaknya tentang saham yang akan dibeli. Periksa mulai dari kualitasnya, track record perusahaan, lapor keuangan, dan berbagai aspek lainnya.
Di bursa efek (BEI), terdapat indeks saham yang berguna untuk mengukur statistik perubahan gerak saham yang dikelompokkan dengan kriteria tertentu.