Malam Takbiran di Indonesia, Makna dan Tradisi yang Menyemarakkan Hari Raya

Rabu 26 Mar 2025, 22:30 WIB
Tradisi merayakan malam takbiran di Indonesia dan makna dibaliknya. (Sumber: Pinterest)

Tradisi merayakan malam takbiran di Indonesia dan makna dibaliknya. (Sumber: Pinterest)

POSKOTA.CO.ID - Malam Takbiran menjadi momen yang dinanti oleh umat Muslim di Indonesia jelang Hari Raya Idul Fitri.

Malam ini diisi dengan lantunan takbir sebagai bentuk syukur setelah sebulan berpuasa.

Namun, tahukah Anda bahwa di balik kemeriahannya, Malam Takbiran menyimpan banyak tradisi unik yang mencerminkan budaya Indonesia? Simak informasinya berikut ini!

Baca Juga: Pawai Obor Meriahkan Malam Takbiran di Pandeglang Banten

Apa Itu Malam Takbiran dan Maknanya?

Malam Takbiran adalah malam terakhir di bulan Ramadan, tepatnya setelah matahari terbenam pada hari terakhir puasa.

Umat Muslim berkumpul untuk mengumandangkan takbir (kalimat “Allahu Akbar”) sebagai tanda kemenangan setelah menahan diri dari hawa nafsu selama sebulan.

Takbir tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga simbol kebersamaan dan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.

Di Indonesia, Malam Takbiran memiliki nuansa khas karena dipadukan dengan tradisi lokal. Kegiatan ini tidak hanya dilakukan di masjid, tetapi juga di jalan-jalan atau lapangan, menciptakan suasana hangat dan penuh sukacita.

Baca Juga: 156.902 Kendaraan Tinggalkan Jakarta Jelang Lebaran 2025

Tradisi Unik Malam Takbiran di Berbagai Daerah

Setiap daerah di Indonesia memiliki cara sendiri merayakan Malam Takbiran. Di Jawa, misalnya, takbir sering dikumandangkan dengan iringan bedug dan kentongan, alat musik tradisional yang menambah semangat.

Masyarakat juga biasa mengadakan pawai obor atau lampu keliling kampung sambil membawa bendera bertuliskan kalimat takbir.

Sementara di Sumatra dan Kalimantan, takbir dilakukan secara berkelompok dengan menggunakan pengeras suara di atas mobil atau becak hias.

Anak-anak hingga orang tua turun ke jalan, mengenakan pakaian baru sebagai persiapan menyambut Lebaran.

Tidak ketinggalan, rumah-rumah dihiasi lampu minyak atau lampion warna-warni, menambah semarak suasana malam.

Di wilayah Indonesia Timur seperti Sulawesi dan Maluku, tradisi “Takbir Keliling” biasanya diikuti dengan pembagian makanan kecil atau kue tradisional kepada tetangga. Hal ini mencerminkan nilai gotong royong dan kebersamaan yang kental.

Baca Juga: CATAT! Ini Nomor Penting Saat Mudik Lebaran 2025

Pawai obor yang biasa dilakukan saat malam takbiran di beberapa daerah. (foto: poskota/iqbal)

Kegiatan yang Sering Dilakukan pada Malam Takbiran

Selain mengumandangkan takbir, ada beberapa aktivitas lain yang umum dilakukan masyarakat Indonesia pada malam ini:

Sebelum takbir dimulai, banyak keluarga yang mengunjungi saudara atau tetangga untuk bermaaf-maafan. Tradisi ini mempererat hubungan sosial sekaligus membersihkan hati sebelum memasuki hari kemenangan.

Ibu-ibu biasanya sibuk memasak hidangan khas Lebaran seperti ketupat, opor ayam, atau rendang pada malam ini. Aroma rempah dan daging sering kali membaur dengan lantunan takbir dari masjid terdekat.

Lampu hias, lampion, atau hiasan bertema Islami dipasang di depan rumah atau sepanjang jalan. Tujuannya tidak hanya untuk keindahan, tetapi juga sebagai bentuk kegembiraan menyambut Hari Raya.

Tradisi Malam Takbiran bukan hanya tentang ritual keagamaan, tetapi juga menjadi wadah untuk memperkuat ikatan sosial.

Masyarakat dari berbagai latar belakang berkumpul tanpa memandang status ekonomi.

Kegiatan seperti takbir keliling atau bagi-bagi makanan mencerminkan semangat berbagi dan peduli terhadap sesama, terutama mereka yang kurang mampu.

Tidak heran jika Malam Takbiran selalu meninggalkan kesan mendalam bagi siapa pun yang merayakannya.

Berita Terkait

News Update