JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 70 Jakarta, Mulyanto, bakal menata komunikasi orangtua murid agar tidak terjadi salah paham yang berdampak meluas.
Hal ini menanggapi isu soal penarikan iuran untuk kegiatan akhir sekolah, yang dikeluhkan beberapa orangtua siswa.
"Nanti saya akan coba tata terkait masalah komunikasi sehingga muncul ada orangtua yang kurag berkenan," kata Mulyanto saat dikonfirmasi, Senin 24 Maret 2025.
Soal permasalahan penarikan iuaran untuk kegiatan kelulusan yang dikeluhkan beberapa orangtua murid, Mulyanto menyampaikan pihak sekolah tidak pernah memaksa.
Baca Juga: Kepsek SMAN 70 Jakarta Tegaskan Iuran Kegiatan Murid dari Donatur
Bahkan ia mengatakan, beberapa orangtua murid justu malah memberikan sumbangsih yang lebih. Sementara orangtua yang tidak memberikan sumbangsih, sama sekali tidak dipaksa.
"Kan pada dasarnya gini, ketika ada kegiatan, yang diingat oleh orangtua dengan catatan tidak boleh ada iuran, konsep iuran kan sama rata, gak boleh, tetapi ketika ada orangtua yang lebih memberikan lebih untuk anak-anaknya kenapa tidak," katanya.
"Dan orangtua yang tidak mampu ya jangan dipaksan juga kemudian diupayakan mereka juga dirangkul. Ini yang penting gitu, supaya semua adem," tambah Mulyanto.
Mulyanto menyampaikan, pihak sekolah juga perlu memfasilitasi orangtua murid yang memang mau bersumbangsih untuk kegiatan sekolah.
"SMAN 70 itu kan banyak orangtuanya punya kemampuan lebih, disatu sisi mereka juga ingin berbagi kepada orang lain. Nah itulah yang akan kita fasilitasi," kata dia.
"Bayangkan kalau misalkan anak-anak mereka ingin ada suatu kegiatan untuk mengenang masa remaja mereka, terus kita gak fasilitasi, gak boleh sama sekali, itu kan sama aja," sambung Mulyanto.