Ketua DPRD Jakarta Minta Pendataan Pendatang Baru Pasca-Mudik Lebaran Dilakukan Maksimal

Senin 24 Mar 2025, 17:29 WIB
Ketua DPRD Jakarta, Khoirudin. (Sumber: Poskota/Pandi Ramedhan)

Ketua DPRD Jakarta, Khoirudin. (Sumber: Poskota/Pandi Ramedhan)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua DPRD Jakarta, Khoirudin, meminta agar pendataan terhadap warga pendatang baru pada musim mudik Lebaran tahun 2025, dilakukan maksimal.

Hal ini untuk memastikan agar supaya jika terjadi hal yang tidak diinginkan, proses penyelesaiannya juga bisa dilakukan dengan mudah.

"Tapi memang juga harus dipastikan orang yang datang ke Jakarta, juga orang yang punya identitas, punya kartu tanda penduduk, yang mau datang ke Jakarta ya persiapkan dulu KTP kampungnya. Biar nanti ketika terjadi apa-apa di Jakarta, bisa kita telusuri dia dari mana, kampungnya di mana, gitu ya," kata Khoirudin di DPRD Jakarta, Senin 24 Maret 2025.

Disamping itu, warga pendatang baru ke Jakarta juga diharapkan dapat melapor ke RT/RW setempat agar identitas mereka jelas. Disamping itu, pendataan juga menjadi lebih mudah dilakukan.

Baca Juga: Tips Mudik Aman dan Nyaman dengan Kereta Api Selama Lebaran 2025

"Biar kita bisa memprediksi berapa jumlah kebutuhan, pertambahan jumlah kebutuhan pangan dan sebagainya, kesehatan, pendidikan, teriring-seiring dengan bertanggung jawabannya penduduk," jelas Khoirudin.

Politisi PKS ini menambahkan, warga pendatang baru juga diharapkan datang dan ingin menetap ke Jakarta tidak sendiri, melainkan bersama keluarga atau saudara terdekat.

"Jadi kepada semua warga Indonesia yang akan datang ke Jakarta, saya berharap ada KTP, kemudian laporlah kepada RT atau RW. Saya sih berharap datangnya bersama keluarga di sini. Jadi biar ada jaminan," katanya.

Disamping itu, Khoirudin mengapresiasi langkah Gubernur Jakarta, Pramono Anung, yang tidak memggelar operasi yustisi pada musim mudik lebaran tahun ini.

Menurutnya, Jakarta merupakan rumah bagi semua. Sehingga keputusan Gubernur untuk tidak menggelar operasi yustisi dinilai sebagai sikap yang baik.

"Memang pada prinsipnya Jakarta, Jakarta terbuka, siapapun yang datang ke sebuah kota, sah-sah saja, dibolehkan. Apalagi Jakarta menjadi magnet secara ekonomi, gitu ya," tukasnya.

Berita Terkait

News Update