Tidak hanya itu, akun ini juga mengkritik tindakan aparat yang dianggap berlebihan.
“Sampai ke tempat berobat aja digrebek kaya kriminal, padahal udah pada gak berdaya. Stress lo semua. Udah gak ada ruang aman.” lanjutnya
Selain itu, warga sekitar juga melaporkan bahwa suasana di sekitar Gedung DPRD Kota Malang menjadi sangat mencekam.
Biasanya, kendaraan bermotor bisa parkir hingga pukul 24.00, namun pada hari itu, pukul 21.30 WIB, kendaraan sudah diangkut ke Polres.
Dampak dan Langkah Selanjutnya
Kerusakan fisik akibat demonstrasi ini masih dalam proses identifikasi dan inventarisasi oleh DPRD Kota Malang. Amithya menegaskan bahwa meskipun kerusakan barang bisa diperbaiki, nyawa manusia tidak bisa diganti. “Kalau untuk barang kita itu kan bisa tambal sulam, tapi kalau nyawa ini kan tidak bisa diganti,” ujarnya.
Di sisi lain, pihak kepolisian telah mengamankan beberapa demonstran yang diduga terlibat dalam kerusuhan. Amithya menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak yang berwajib.
“Untuk yang diamankan kami serahkan kepada petugas yang berwajib. Artinya kita kan punya tugas masing-masing,” jelasnya.
Baca Juga: Gaji di Atas 6 Juta? Hati-Hati, Kamu Sudah Wajib Bayar Zakat Profesi, Simak Penjelasannya!
Perlunya Ruang Dialog yang Aman
Insiden ini menjadi pengingat betapa pentingnya ruang dialog yang aman dan kondusif antara masyarakat dan pemerintah.
Demonstrasi sebagai bentuk penyampaian aspirasi seharusnya tidak berujung pada kekerasan. Amithya menegaskan bahwa DPRD Kota Malang terbuka untuk berdialog dengan masyarakat.
“Penyampaian aspirasi itu kan bisa disampaikan dengan berbagai bentuk. Tidak harus dengan cara yang menimbulkan korban,” ujarnya.