Saldo Dana Bansos BPNT Tahap 1 2025 Rp600.000 Cair Susulan Masuk ke KKS Bank Mandiri, Cek Lewat SIKS-NG Bila Belum Terima Bantuan Ini

Jumat 21 Mar 2025, 12:51 WIB
Telah cair susulan bansos BPNT tahap 1 2025 Rp600.000 di periode akhir penyaluran bulan Maret ini. Di mana saldo diterima oleh KPM pemegang KKS Bank Mandiri. (Sumber: Poskota/Neni Nuraeni/Facebook/@Risa Devi Yulianti/Ist)

Telah cair susulan bansos BPNT tahap 1 2025 Rp600.000 di periode akhir penyaluran bulan Maret ini. Di mana saldo diterima oleh KPM pemegang KKS Bank Mandiri. (Sumber: Poskota/Neni Nuraeni/Facebook/@Risa Devi Yulianti/Ist)

POSKOTA.CO.ID - Menjelang periode akhir pencairan bantuan sosial (bansos) tahap 1 tahun 2025 di bulan Maret ini, akhirnya Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) cair susulan untuk sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Khususnya bagi mereka yang belum mendapatkan dana bansos sembako tersebut sejak dimulainya penyaluran di bulan Februari lalu.

Adapun nominal yang diterima KPM BPNT tahap 1 2025 ini yakni sebesar Rp600.000.

Di mana, saldo bantuan dari pemerintah melalui Kementrian Sosial (Kemensos) itu masuk ke rekening penerima manfaat yang memiliki Kartu Kesejahteraan Sosial ( KKS) bank Mandiri.

Baca Juga: Dana Bansos Susulan Cair Rp600.000 dari BPNT Tahap 1 2025 Lewat KKS BSI, Cek Kriteria Penerimanya

Bantuan dana sebesar Rp600.000 tersebut merupakan alokasi selama tiga bulan untuk periode Januari, Februari, dan Maret 2025.

Apabila dirinci, setiap KPM bansos BPNT mendapatkan Rp200.000 per bulan.

Sehingga akumulasi besaran bansos untuk satu tahun dari bantuan sosial ini adalah Rp2.400.000 dengan empat tahap.

Jangan Lakukan Pengecekan Status Penerima Bantuan di Aplikasi Cek Bansos

Menurut seorang pendamping sosial bernama Jihan Nabila di unggahan reels laman Facebook miliknya, apabila bantuan Anda telat cair dibandingkan KPM yang lain, disarankan jangan melakukan pengecekan di aplikasi Cek Bansos.

Sebaiknya lakukan pengecekan melalui aplikasi Sistem Kesejahteraan Sosial-Next Generation (SIKS-NG) pendamping sosial, operator Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Apalagi, lanjutnya, saat ini sedang pembaharuan sistem data tersebut.

Berita Terkait

News Update