POSKOTA.CO.ID - Mahasiswa bersama dengan masyarakat sipil menggelar aksi demonstrasi terkait RUU TNI yang dibawa ke rapat paripurna DPR RI.
Hari ini, Kamis 20 Maret 2025 RUU tersebut disahkan menjadi Undang-Undang (UU) oleh DPR RI. Langkah tersebut menuai respon negatif dari seluruh elemen masyarakat dan bersama-sama menyuarakan tolak RUU TNI.
Respon negatif ini berdasar pada kekhawatiran kembali aktifnya dwifungsi TNI atau dulu dikenal dengan dwifungsi ABRI serta membawa Indonesia ke rezim militer seperti di era Orde Baru.
Baca Juga: Aksi Pemuda Ini Bongkar Peserta Demo Dukung RUU TNI, Pas Ditanya Celingak-celinguk
Indonesia Makin Gelap
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mengatakan bahwa pengesahan RUU TNI ini sebagai bentuk kudeta terhadap rakyat.
YLBHI dengan akademisi, mahasiswa, seniman dan masyarakat lainnya mengecam keras pengesahan RUU ini.
“Ini pola yang sudah terlihat di DPR sejak revisi UU KPK, UU Cipta Kerja, UU Minerba hingga UU BUMN. DPR bersama pemerintah telah menjadi tirani di mana tak mentolelir perbedaan dan kritik, fraksi partai selayak kerbau dicucuk hidung, ikut dengan selera penguasa,” tulis YLBHI dalam aku X-nya @YLBHI.
Menurut pandangannya, suara dan kegelisahan rakyat tak lagi menjadi acuan atau pedoman dalam membuat undang-undang. Prinsip dan semangat negara hukum demokratis yang dijamin dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tak lagi menjadi dasar dan kerangka dalam menyusun dan berargumentasi.
Baca Juga: Resmi Disahkan Jadi Undang-Undang, Ini Daftar Pasal Kontroversial di RUU TNI
Suara dari Mahkamah Konstitusi (MK) yang berulang kali menegur praktik penyusunan undang-undang tak juga didengar. Hal ini menandakan jika UU ini hanya dibuat untuk menyalurkan kepentingan elit militer dan politisi sipil yang tidak mau menaati aturan main negara demokratis.
“Wajah Indonesia semakin gelap dan masuk dalam cengkraman otoritarian, kembali terperosok dalam militerisme dan penundukan sipil. Kami sangat khawatir ini akan berdampak serius terhadap kebebasan sipil dan penghormatan HAM ke depan,” ucapnya.