POSKOTA.CO.ID – Jelang Lebaran, media sosial diramaikan dengan modus penipuan baru dengan memanfaatkan oknum kurir yang menyampaikan pesan salah kirim paket yang mulai meresahkan.
Apalagi oknum penipu tersebut mengaku-ngaku sebagai kurir paket yang langsung menghubungi korban lewat perpesanan di aplikasi WhatsApp.
Modus penipuan berkedok kurir paket ini dilakukan dengan cara mengirim pesan kepada korban untuk mengecek resi pengiriman.
Baca Juga: Harus Diwaspadai! 7 Modus Penipuan Ini Sering Muncul di WhatsApp, Jangan Sampai Tertipu
Modus Penipuan Baru
Dalam tangkapan layar yang beredar di media sosial, pengirim yang mengatasnamakan kurir paket dari salah satu ekspedisi ini langsung menghubungi korban lewat aplikasi perpesanan tersebut.
Oknum berpura-pura mengonfirmasi paket bahwa paket dikirim malah tertukar. Dia kemudian melampirkan file dokumen cek resi dalam bentuk APK.
Penipuan jenis ini disebut bisa membobol isi rekening korban pengguna mobile banking atau m-Banking, sehingga saldo korbannya bisa langsung ludes.
Selain cek resi, modus lain adalah mengirimkan file apk yang disebut berisi paket yang tertukar dan meminta korban untuk memastikannya dengan men-download file tersebut.
Baca Juga: Mengenal Video Deepfake: Dampak, Modus Penipuan dan Cara Mendeteksinya
Kemudian modus lainnya adalah menawarkan pengembalian dana dari paket yang tertukar dengan syarat memindai barcode terlebih dulu.
Namun ternyata, barcode tersebut adalah jebakan untuk menguras saldo rekening korban yang sering disebut dengan phishing.
Ternyata, ini telah masuk ke dalam tren penipuan e-commerce di Indonesia. Menurut data cekrekening.id pada 2021, mencatat 115.756 kasus penipuan online.
Penipuan melalui platform seperti WhatsApp dan media sosial, sering memanfaatkan kepercayaan konsumen terhadap layanan pengiriman ternama.
Baca Juga: Kenali Modus Penipuan Lewat Aplikasi, Segera Hapus Jika Punya Ciri Ini
Klarifikasi Agen Ekspedisi
Dalam klarifikasinya, salah satu agen ekspedisi yang sering dicatut namanya yakni J&T Express meminta seluruh pelanggannya untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Semakin marak beredar berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan J&T Express, mohon J&T Friends untuk selalu waspada ya!” katanya dalam salah satu unggahan Instagram @jntexpressid.
“J&T Express 𝗧𝗜𝗗𝗔𝗞 𝗣𝗘𝗥𝗡𝗔𝗛 meminta J&T Friends untuk mengunduh aplikasi melalui Whatsapp atau chat,” katanya dalam caption unggahan tersebut.
“Serta juga 𝗧𝗜𝗗𝗔𝗞 𝗣𝗘𝗥𝗡𝗔𝗛 meminta mentransfer sejumlah uang/ biaya tambahan pada saat proses pengiriman berlangsung,” sambungnya.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Blokir Nomor HP Tidak Dikenal, Aman dari Modus Penipuan
Tips Lindungi Diri dari Penipuan Online
Untuk melindungi diri dari modus penipuan online terbaru itu, literasi digital menjadi kunci. Beberapa tips yang bisa dilakukan yakni:
- Selalu verifikasi informasi melalui kanal resmi perusahaan, seperti situs atau nomor kontak yang terdaftar di agen ekspedisi,
- Jangan pernah memindai barcode atau mengklik link dari pesan yang tidak jelas asalnya,
- Gunakan aplikasi seperti GetContact untuk memeriksa nomor telepon mencurigakan,
- Waspadai tekanan emosional seperti ancaman atau janji cepat yang sering digunakan pelaku untuk memanfaatkan kecemasan korban.
Jelang Lebaran 2025 saat aktivitas belanja online melonjak, masyarakat perlu lebih waspada. Dengan literasi digital yang kuat, masyarakat dapat mengenali pola penipuan dan melindungi data pribadi.