Fenomena urbanisasi di Indonesia juga memengaruhi tradisi mudik. Seiring dengan gencarnya program pembangunan oleh pemerintah, terciptalah berbagai lapangan pekerjaan yang menggerakkan perekonomian dan meningkatkan taraf hidup.
Hal ini menyebabkan banyak orang desa berpindah ke kota untuk mencari penghidupan yang lebih baik.
Selain itu, pada masa kolonial, pemerintah Belanda juga menerapkan program transmigrasi. Penduduk dari daerah-daerah padat penduduk dipindahkan untuk bekerja di perkebunan.
Pada era Orde Baru, transmigrasi menjadi program besar pemerintah, dengan hampir 2,5 juta penduduk dipindahkan ke luar Jawa.
Perkembangan Transportasi Mudik
Seiring berjalannya waktu, moda transportasi untuk mudik semakin beragam. Bagi mereka yang tinggal di luar Pulau Jawa, pesawat atau kapal menjadi pilihan utama, mengingat jaraknya yang sangat jauh.
Sedangkan bagi mereka yang tinggal di Pulau Jawa, berbagai jenis kendaraan bisa menjadi pilihan, meskipun kereta api tetap menjadi transportasi favorit.
Kereta api sendiri memiliki sejarah panjang di Indonesia, sejak pemerintahan Belanda yang membangun jalur kereta api untuk mengangkut hasil bumi. Keuntungan kereta api yang cepat dan relatif murah menjadikannya pilihan utama bagi banyak orang.
Meskipun sekarang tidak lagi digunakan oleh rakyat jelata, kereta api tetap memiliki banyak penggemar.
Bahkan, bagi mereka yang ingin mudik dengan kereta api, disarankan untuk memesan tiket jauh-jauh hari agar tidak kehabisan.
Itulah asal usul mudik Lebaran yang kini menjadi tradisi di Indonesia setiap tahunnya.