Tidak hanya ASN dan pekerja swasta yang mendapat libur lebih panjang, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Kementerian Agama (Kemenag) juga telah menginstruksikan agar seluruh sekolah, termasuk madrasah, mulai libur sejak Jumat, 21 Maret 2025. Dengan demikian, siswa mendapatkan masa libur sekitar 20 hari, dan diharapkan dapat melakukan perjalanan mudik lebih awal bersama keluarga.
Masjid Jadi Posko Mudik dan Tempat Istirahat
Untuk menunjang kenyamanan pemudik, Kemenag menggagas program pemanfaatan masjid di jalur mudik sebagai posko Lebaran. Lebih dari 3.000 masjid di sepanjang jalur Pantura, Jalur Selatan Jawa, Sumatra, hingga Kalimantan akan dijadikan tempat istirahat (rest area) yang dilengkapi fasilitas seperti toilet bersih, tempat tidur sementara, makanan ringan, air minum gratis, dan layanan kesehatan sederhana.
Menteri Nasaruddin mengajak para pengurus masjid aktif dalam membantu para musafir. “Kami imbau agar disediakan air minum gratis, makanan ringan, serta fasilitas untuk istirahat. Memberi layanan kepada musafir adalah ibadah besar,” katanya.
Posko Kesehatan dan Layanan Darurat Diperbanyak
Pemerintah juga memperbanyak posko layanan kesehatan di titik-titik rawan kemacetan dan kecelakaan. Kementerian Kesehatan mencatat ada 700 posko kesehatan disiagakan di jalur mudik utama, didukung 5.000 tenaga medis. Ambulans dan mobil derek juga telah disiagakan di sepanjang tol Trans Jawa dan Trans Sumatra.
Baca Juga: Total 7 Tanggal Merah Libur Nasional dan Cuti Bersama Lebaran 2025, Cek di Sini
Sementara itu, pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan menurunkan sekitar 150 ribu personel untuk mengamankan arus mudik, tersebar di 3.500 titik pengamanan. Operasi Ketupat 2025 yang digelar Polri dijadwalkan mulai berlangsung 18 Maret hingga 2 April 2025.
Masyarakat diminta untuk merencanakan perjalanan dengan baik dan mengecek kondisi kendaraan sebelum berangkat. Pemerintah juga mengimbau pemudik memanfaatkan aplikasi digital seperti NTMC Polri dan Jasa Marga untuk memantau kondisi lalu lintas secara real-time.
“Kami sarankan para pemudik tidak berangkat serentak pada H-3 atau H-2. Gunakan waktu lebih awal agar perjalanan lebih nyaman,” ujar Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati.