Aplikasi Wpone Hilang dari Playstore, Benarkah ada Aplikasi Penggantinya?

Minggu 16 Mar 2025, 20:30 WIB
Banyak pengguna WPONE yang kini mempertanyakan kejelasan investasi mereka setelah aplikasi tiba-tiba menghilang dari Play Store. (Sumber: Facebook/Wpone Indonesia)

Banyak pengguna WPONE yang kini mempertanyakan kejelasan investasi mereka setelah aplikasi tiba-tiba menghilang dari Play Store. (Sumber: Facebook/Wpone Indonesia)

POSKOTA.CO.ID - WPONE sempat menjadi fenomena di dunia investasi digital dengan janji keuntungan besar. Namun, setelah aplikasi ini menghilang dari Play Store, muncul banyak tanda tanya mengenai kredibilitasnya.

Dengan klaim sudah terdaftar di NASDAQ dan berstatus go public, seharusnya transparansi semakin jelas. Namun, justru kebalikannya yang terjadi proses semakin rumit dan akses hanya bisa dilakukan melalui tautan tertentu.

Ini menimbulkan kecurigaan besar di kalangan para penggunanya. Lantas, bagaimana nasib para member yang telah mengorbankan harta mereka? Siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas harapan yang pupus?

Baca Juga: Cara Aktifkan SPayLater dan Gunakan untuk Metode Pembayaran di Shopee

WPONE dan Klaim Besarnya

Melansir dari grup Facebook @Wpone Indonesia, ketika pertama kali diluncurkan, WPONE menarik perhatian banyak orang dengan konsep investasi berbasis aplikasi.

Janji keuntungan besar dalam waktu singkat membuatnya cepat viral, terutama di kalangan pencari passive income.

Dengan embel-embel sudah terdaftar di NASDAQ dan berstatus perusahaan publik, semakin banyak orang yang percaya dan rela menginvestasikan uang mereka.

Namun, setelah aplikasi tersebut tiba-tiba hilang dari Play Store, kepercayaan mulai goyah. Beberapa pengguna yang masih ingin mengakses akun mereka kini hanya bisa masuk melalui tautan tertentu suatu hal yang tidak lazim bagi sebuah perusahaan yang mengklaim memiliki kredibilitas tinggi.

Indikasi Kuat Skema Ponzi?

Kondisi ini memunculkan spekulasi bahwa WPONE memiliki pola yang mirip dengan skema Ponzi. Ciri-ciri utama dari skema Ponzi antara lain:

  1. Janji keuntungan besar dalam waktu singkat
  2. Kurangnya transparansi dalam operasional dan keuangan
  3. Pendanaan berasal dari member baru untuk membayar member lama
  4. Tiba-tiba sulit diakses atau lenyap tanpa jejak

Jika WPONE memang memiliki model bisnis yang sehat dan legal, seharusnya akses ke platform mereka tidak dibuat semakin sulit.

Justru perusahaan go public biasanya semakin meningkatkan keterbukaan informasi kepada investor dan pengguna.

Dampak bagi Member

Banyak pengguna WPONE yang rela menjual aset mereka demi mendapatkan keuntungan yang dijanjikan. Beberapa bahkan menginvestasikan tabungan hidup mereka dengan harapan mendapat masa depan yang lebih baik. Namun, dengan semakin banyaknya indikasi kejanggalan, harapan tersebut kini berubah menjadi ketakutan.

Pertanyaan yang muncul sekarang adalah: siapa yang bertanggung jawab? Dalam banyak kasus skema investasi mencurigakan seperti ini, pemilik atau leader dalam jaringan sering kali menghilang ketika masalah mulai muncul.

Baca Juga: Alasan Libur Sekolah Selama Lebaran 2025 Diperpanjang Menjadi 20 Hari

Tanda-Tanda Investasi Berisiko

Agar tidak terjebak dalam skema serupa di masa depan, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai sebelum berinvestasi:

  • Pastikan ada regulasi yang jelas dan diawasi oleh lembaga keuangan resmi
  • Hindari investasi yang menawarkan keuntungan fantastis dalam waktu singkat
  • Cari ulasan dari sumber independen, bukan hanya testimoni yang diberikan oleh pihak terkait
  • Jangan mudah percaya dengan klaim 'go public' tanpa bukti yang valid

Sampai saat ini belum ada informasi lebih lanjut mengenai aplikasi penggan Wpone. Namun, kasus WPONE menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dalam berinvestasi.

Jika sesuatu terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, maka ada kemungkinan besar itu hanyalah jebakan.

Kejelasan regulasi, transparansi, dan akses yang mudah seharusnya menjadi standar utama dalam memilih platform investasi.

Bagi mereka yang telah menjadi korban, mencari jalur hukum mungkin menjadi salah satu opsi terbaik. Namun, yang lebih penting adalah menjadikan pengalaman ini sebagai pelajaran agar tidak terjebak dalam skema serupa di masa depan.

Berita Terkait
News Update