POSKOTA.CO.ID - Lailatul Qadar adalah malam yang penuh keutamaan, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Lailatul Qadar terjadi dibulan suci Ramadhan.
Dalam sebuah riwayat yang disampaikan oleh Sayidatina Aisyah radhiyallahu anha, beliau pernah bertanya kepada Rasulullah Muhammad SAW mengenai amalan terbaik ketika seseorang mendapatkan malam tersebut. Aisyah berkata, “Wahai Rasulullah, jika aku mengetahui malam apakah itu Lailatul Qadar, apa yang harus aku ucapkan?” Nabi menjawab, “Bacalah doa: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni,” yang artinya, “Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan mencintai orang yang memaafkan, maka maafkanlah aku.”
Baca Juga: Ustaz Hilman Fauzi: Lima Keutamaan Puasa Ramadhan yang Jangan Sampai Terlewatkan
Doa tersebut hingga kini menjadi amalan utama yang dianjurkan pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan, sebagai ikhtiar mendapatkan kemuliaan Lailatul Qadar.
Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar Menurut Buya Yahya
Buya Yahya, Pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah Cirebon, dalam salah satu ceramahnya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV Jumat, 14 Maret 2025 menjelaskan berbagai tanda yang bisa dikenali pada malam Lailatul Qadar.
Namun, beliau juga menegaskan bahwa yang terpenting bukan sekadar mengejar tandanya, melainkan memperbanyak amal ibadah pada malam-malam tersebut.
Berikut ini beberapa tanda yang dijelaskan oleh Buya Yahya berdasarkan hadits-hadits sahih:
Matahari Terbit Tanpa Sinar Menyengat
Buya Yahya menyampaikan, “Di pagi hari setelah Lailatul Qadar, matahari akan terbit tanpa sinar yang menyilaukan. Seperti nampan perak yang bersih, sinarnya lembut, tidak menyengat.” Ini menunjukkan suasana yang tenang dan penuh kedamaian setelah malam penuh keberkahan itu.
Bulan Tampak Seperti Belahan Nampan di Malam Hari
Dalam ceramahnya, Buya Yahya menjelaskan, “Pada malam Lailatul Qadar, rembulan tampak seperti setengah nampan—bulat namun dengan cahaya yang lembut.” Suasana malam pun terasa sangat hening dan sejuk.
Malam yang Sejuk, Tidak Terlalu Dingin dan Tidak Terlalu Panas
“Lailatul Qadar itu malam yang seimbang, tidak panas, tidak juga dingin,” tutur Buya Yahya. Udara malam itu tenang, nyaman, tanpa gangguan hembusan angin yang kencang. Nabi Muhammad SAW menyebutnya sebagai malam yang ‘thaqi’ah’—malam yang cerah dan penuh ketenteraman.
Baca Juga: 4 Tips Pintar Mengatur Keuangan Saat Ramadhan
Tidak Ada Meteor atau Bintang Jatuh di Malam Itu
Buya Yahya menjelaskan salah satu tanda lainnya, “Pada malam Lailatul Qadar, tidak ada bintang yang jatuh atau meteor yang berhamburan. Langit tampak bersih tanpa gangguan.”
Hati Merasa Tenang dan Penuh Kelembutan
Salah satu tanda batin yang disebut Buya Yahya adalah ketenangan jiwa. Beliau mengatakan, “Malam itu hati terasa lapang, tenang, tidak ada rasa dendam, marah, atau keinginan maksiat. Ada suasana damai yang menyelimuti hati.”
Pesan Buya Yahya: Jangan Sibuk Mencari Tanda, Perbanyaklah Amal!
Walaupun tanda-tanda itu ada, Buya Yahya selalu mengingatkan umat Islam untuk tidak terlalu sibuk mencarinya. “Kalau antum sibuk mencari tanda, bisa jadi malam itu lewat begitu saja. Yang penting adalah antum memperbanyak ibadah pada sepuluh malam terakhir Ramadhan, husnudzan kepada Allah bahwa antum mendapatkan Lailatul Qadar,” pesan beliau.
Buya Yahya juga menambahkan, “Jangan nunggu pagi hanya untuk melihat matahari terbit lalu bilang ‘wah, semalam Lailatul Qadar, tapi saya malah tidur’. Yang terpenting adalah amal di malam itu. Setelahnya, tanda-tanda hanyalah sebagai hiburan.”
Baca Juga: 10 Tips Menghemat Keuangan Saat Ramadhan, Isi Dompet Jadi Terkendali
Pesan Rasulullah SAW: Iman dan Harapan Pahala
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, “Barang siapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan penuh harap, umat Islam dianjurkan memperbanyak doa, dzikir, dan amal salih, khususnya di malam-malam ganjil pada sepuluh malam terakhir Ramadhan. Bisa jadi, malam itu adalah Lailatul Qadar, malam yang penuh berkah dan pengampunan.