Dia menjelaskan, tradisi ini telah diwariskan oleh para leluhur dan tetap dijaga keberlangsungannya hingga kini. Bahkan, acara ini tidak hanya melibatkan warga Kampung Pojok, tetapi juga menarik partisipasi warga dari kampung-kampung sekitar di Desa Curug Badak.
"Bukan hanya di sini saja, kampung lain di desa ini juga melaksanakan Ngadu Bedug. Kadang-kadang, kami juga mengadakan lomba antar-kampung untuk menambah keseruan," jelasnya.
Sebagai tradisi yang memiliki nilai budaya dan sosial yang tinggi, warga berharap Ngadu Bedug dapat terus dipertahankan dan bahkan semakin meriah di tahun-tahun mendatang. Selain sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya leluhur, tradisi ini juga menjadi simbol harmoni dan keharmonisan masyarakat.
"Kami ingin tradisi ini tetap hidup dan semakin ramai. Ngadu Bedug bukan hanya sekadar hiburan, tapi juga membawa banyak manfaat bagi kami semua," kata Murtisah penuh harap.
Di tengah derasnya arus modernisasi, Ngadu Bedug tetap menjadi simbol kebanggaan, tradisi yang terus bertahan di hati masyarakat Lebak.