Meski begitu, ada hal yang perlu diperhatikan. Reset HP atau mengganti nomor tidak serta-merta menghapus data yang telah diberikan saat pertama kali mendaftar pinjaman online.
Pihak penagih masih bisa melacak alamat yang telah dicantumkan dalam proses pengajuan pinjaman. Jika seseorang memiliki pinjaman dalam jumlah besar dan tinggal di daerah perkotaan dekat dengan kantor penagih, ada kemungkinan mereka tetap akan didatangi oleh debt collector.
Sebaliknya, bagi mereka yang memiliki pinjaman dalam jumlah kecil, misalnya Rp100.000 hingga Rp500.000, umumnya tidak perlu terlalu khawatir.
Debt collector biasanya lebih tertarik mengejar peminjam dengan nominal utang yang besar karena mereka mendapatkan komisi lebih tinggi dari penagihan tersebut.
Kesimpulannya, reset HP memang bisa membantu mengurangi gangguan dari pihak penagih melalui WhatsApp atau telepon, tetapi tidak sepenuhnya menghilangkan risiko didatangi oleh debt collector, terutama bagi mereka yang memiliki pinjaman dalam jumlah besar.
Oleh karena itu, peminjam sebaiknya tetap berhati-hati dan mencari solusi terbaik dalam menghadapi permasalahan keuangan mereka.