POSKOTA.CO.ID - Korupsi di Indonesia seolah tak pernah habis. Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan istilah "Klasemen Liga Korupsi Indonesia".
Istilah ini muncul setelah terkuaknya kasus korupsi besar yang melibatkan PT Pertamina Patra Niaga.
Klasemen ini mengumpulkan kasus-kasus korupsi dengan nilai kerugian terbesar yang pernah terjadi di Indonesia. Seperti apa daftarnya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Baca Juga: File Tersembunyi Bisa Buat Hp Lemot, Begini Cara Hapusnya
Apa Itu Klasemen Liga Korupsi Indonesia?
Klasemen biasanya identik dengan dunia sepakbola, di mana klub-klub bersaing untuk menduduki peringkat tertinggi.
Namun, kali ini istilah tersebut digunakan untuk merangkum kasus-kasus korupsi terbesar di Indonesia. Klasemen ini disusun berdasarkan besarnya kerugian negara yang diakibatkan oleh tindakan korupsi.
Setidaknya ada 11 kasus megakorupsi yang berpotensi masuk dalam "Liga Korupsi Indonesia". Kasus-kasus ini tidak hanya merugikan negara secara finansial, tetapi juga berdampak pada kehidupan masyarakat dan lingkungan.
Daftar Kasus Korupsi dalam Klasemen Liga Korupsi Indonesia
Berikut adalah daftar kasus korupsi terbesar di Indonesia yang masuk dalam Klasemen Liga Korupsi:
1. Korupsi Pertamina
Kasus korupsi di PT Pertamina Patra Niaga menduduki posisi pertama dengan perkiraan kerugian mencapai Rp 968,5 triliun. Awalnya, Kejaksaan Agung menyebut kerugian negara sebesar Rp 193,7 triliun pada tahun 2023.
Namun, karena kasus ini berlangsung sejak 2018, kerugian berpotensi mendekati Rp 1 kuadriliun. Meski perhitungannya masih perlu analisis lebih lanjut, angka ini menjadikannya kasus korupsi terbesar dalam sejarah Indonesia.
2. Korupsi PT Timah
Kasus ini melibatkan Harvey Moeis dengan kerugian mencapai Rp 300 triliun. Awalnya, kerugian lingkungan akibat kasus ini mencapai Rp 271 triliun, tetapi hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan mencatat total kerugian hingga Rp 300 triliun. Kasus ini menempati posisi kedua dalam klasemen.
3. Korupsi BLBI
Kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) terjadi pada masa krisis moneter 1997. BLBI mendapatkan suntikan dana Rp 147,7 triliun untuk menyelamatkan 48 bank, namun dana tersebut tidak dikembalikan. Kerugian negara mencapai Rp 138,44 triliun, menjadikannya kasus ketiga terbesar dalam klasemen.
4. Korupsi Duta Palma
Surya Darmadi, pemilik PT Duta Palma Group, melakukan penyerobotan lahan seluas 37 hektar di Riau. Kerugian negara mencapai Rp 78 triliun. Surya dibantu oleh mantan Bupati Indragiri Hulu, R Thamsir Rachman, dan dihukum 15 tahun penjara.
5. Korupsi PT TPPI
Kasus ini menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 37,8 triliun akibat pengelolaan konsendat ilegal di kilang minyak Tuba, Jawa Timur. PT Trans-Pacific Petrochemical Indonesia (TPPI) menjadi dalang utama kasus ini.
6. Korupsi PT Asabri
PT Asabri terlibat dalam manipulasi transaksi saham dan reksa dana, menyebabkan kerugian negara Rp 22,7 triliun. Kasus ini melibatkan dana investasi milik prajurit TNI, Polri, dan ASN.
7. Korupsi PT Jiwasraya
PT Asuransi Jiwasraya gagal membayar polis nasabah, mengakibatkan kerugian negara Rp 16,8 triliun. Enam orang telah divonis bersalah dalam kasus ini.
8. Korupsi Sawit CPO
Kasus ini melibatkan pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah (CPO) secara ilegal. Kerugian negara mencapai Rp 12 triliun.
9. Korupsi Garuda Indonesia
Pengadaan pesawat CSJ-1000 dan ATR 72-600 oleh PT Garuda Indonesia menyebabkan kerugian negara Rp 9,37 triliun akibat praktik mark-up harga.
10. Korupsi BTS Kominfo
Proyek pembangunan BTS 4G oleh BAKTI Kominfo mengalami penyimpangan, seperti mark-up harga. Kerugian negara mencapai Rp 8 triliun.
11. Korupsi Bank Century
Kasus ini merugikan negara sebesar Rp 689,39 miliar akibat pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) yang tidak tepat.
Baca Juga: 42 Ribu RTLH di Lebak Belum Ditangani Pemerintah
Susunan Pemain Timnas Koruptor
Selain klasemen, netizen yang dilansir dari Instagram @mardiguwp membuat "susunan pemain timnas koruptor" sebagai bentuk sindiran. Berikut susunannya:
- Kiper
- Budi Said (PT Antham United)
- Bek:
- Harvey Moeis (Persimah Timah)
- Setya Novanto (KTP City FC)
- Riva Siahan (Pertamina FC)
- Juliari Batubara (Bansos United)
- Surya Darmadi (Duta Palma)
- Karen Agustiawan (Pertamina FC)
- Gelandang:
- Heru Hidayat (Persijiw Jiwasraya)
- Emirsyah Satar (Garuda Utama FC)
- Johnny Gerard Plate (BTS Kominfo FC)
- Abdul Hadi Aviciena (Persimah Timah)
- Maria Pauline Lumowa (Gramarindo)
- Striker:
- Anas Urbaningrum (FC Hambalang)
- Robert Tantular (Atletico Century)
- Tjoko Tjandra (Bali Bank FC)
- Sjamsul Nursalim (Real BLBI)
Dampak Korupsi terhadap Negara
Korupsi tidak hanya merugikan negara secara finansial, tetapi juga menghambat pembangunan dan merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Dana yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan rakyat justru menguap begitu saja.
Upaya Pemberantasan Korupsi
Pemerintah dan lembaga anti-korupsi seperti KPK terus berupaya memberantas korupsi. Namun, upaya ini harus didukung oleh seluruh lapisan masyarakat.
Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci untuk mencegah praktik korupsi di masa depan.
Klasemen Liga Korupsi Indonesia adalah cermin betapa seriusnya masalah korupsi di negeri ini. Kasus-kasus tersebut tidak hanya merugikan negara, tetapi juga merusak kepercayaan publik.
Semoga dengan adanya upaya pemberantasan korupsi, Indonesia bisa menjadi negara yang lebih bersih dan bebas dari praktik korupsi.