Viral! Ini Alasan Mengapa Napi Lapas Kutacane Aceh Bisa Melarikan Diri

Selasa 11 Mar 2025, 16:41 WIB
Suasana Lapas Kutacane pasca-kaburnya 50 narapidana. Sebagian berhasil ditangkap, sementara sisanya masih dalam pencarian. (Sumber: Instagram/@aceh.viral)

Suasana Lapas Kutacane pasca-kaburnya 50 narapidana. Sebagian berhasil ditangkap, sementara sisanya masih dalam pencarian. (Sumber: Instagram/@aceh.viral)

POSKOTA.CO.ID - Hari Senin, 10 Maret 2025, Lapas Kutacane di Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, menjadi sorotan setelah 50 narapidana kabur secara massal.

Dari jumlah tersebut, 13 berhasil ditangkap kembali, sementara 37 lainnya masih dalam pencarian. Lapas Kelas IIB Kutacane, yang menampung 368 narapidana, kini menjadi pusat perhatian akibat insiden ini.

Lapas Kutacane, yang terletak di Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, tiba-tiba menjadi pusat perhatian nasional setelah 50 narapidana kabur secara massal pada Senin, 10 Maret 2025.

Kejadian ini terjadi menjelang waktu berbuka puasa, di mana para narapidana melompati pagar depan lapas dan berlari ke arah keramaian, termasuk area penjual takjil di sekitar lapas.

Dari 50 narapidana yang kabur, 13 berhasil ditangkap kembali, sementara 37 lainnya masih dalam pencarian. Insiden ini pun viral di media sosial, terutama Instagram, di mana beberapa narapidana terlihat hanya mengenakan celana pendek saat melarikan diri.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Taurus Besok 12 Maret 2025: Kesehatan, Cinta, dan Keuangan

Kondisi Lapas yang Overload

Lapas Kelas IIB Kutacane diketahui menampung 368 narapidana, jauh melebihi kapasitas ideal. Kondisi ini diduga menjadi salah satu pemicu aksi kabur massal.

Fasilitas yang tidak memadai dan kepadatan penghuni membuat situasi di dalam lapas semakin tidak terkendali.

Respons Pihak Berwenang

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Provinsi Aceh, Yan Rusmanto, mengonfirmasi bahwa 13 narapidana telah ditangkap.

Sementara itu, Kalapas Kutacane dikabarkan telah berbicara langsung dengan narapidana yang tersisa untuk menenangkan situasi.

Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kementerian Imigrasi dan Permasyarakatan menyatakan bahwa insiden ini akan ditangani bersama oleh kepolisian, TNI, dan pemerintah daerah setempat.

Berita Terkait
News Update