POSKOTA.CO.ID – Sering tidak disadari, umat Islam harus mengetahui cara menjawab azan yang benar. Sebab, hal tersebut termasuk kepada sunnah Nabi.
Selain itu, adzan juga merupakan seruan untuk mengajak beribadah, sehingga terdapat cara jawab adzan yang khusus.
Sebagai ajakan atau panggilan untuk melaksanakan salat berjamaah, keberadaan adzan sangat penting dikumandangkan untuk mengingatkan bahwa telah tiba waktu salat.
Dalil Cara Menjawab Azan
Sebenarnya, cara menjawab nya sendiri diterangkan dalam hadits dari kitab Bulughul Maram, Kitab Shalat, Bab Al-Adzan sebagai dalil cara menjawab azan, yakni:
وَعَنْ أَبِي سَعِيدٍ اَلْخُدْرِيِّ – رضي الله عنه – قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – – إِذَا سَمِعْتُمْ اَلنِّدَاءَ, فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ اَلْمُؤَذِّنُ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .
Dari Abu Sa’id Al-Khudri RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Jika kalian mendengar azan, ucapkanlah seperti yang diucapkan muazin.” (Muttafaqun ‘alaih)
Ada juga keterangan lain yang memperkuat hadits tersebut:
وَلِمُسْلِمٍ: – عَنْ عُمَرَ فِي فَضْلِ اَلْقَوْلِ كَمَا يَقُولُ اَلْمُؤَذِّنُ كَلِمَةً كَلِمَةً, سِوَى اَلْحَيْعَلَتَيْنِ, فَيَقُولُ: “لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاَللَّهِ”
Artinya: “Dalam riwayat Muslim, dari tentang keutamaan ucapan hendaklah yang mendengarkan azan mengucapkan sebagaimana yang diucapkan muazin satu demi satu, kecuali pada kalimat hay’alatain (hayya ‘alash sholah dan hayya ‘alal falah), hendaklah mengucapkan, “Laa hawla wa laa quwwata illa billah.” (HR Muslim)
Manfaat Menjawab Azan
Berikut ini adalah beberapa penjelasan tentang manfaat menjawab azan yang harus diketahui oleh umat Islam:
1. Menjadi Saksi Kebaikan
Menjawab azan yang merupakan panggilan salat, akan menjadi sebuah amal baik yang akan dicatat oleh malaika dan menjadi saksi kebaikan di hari kiamat. Hal ini sesuai dengann sabda Rasulullah SAW:
“Tidaklah suara adzan yang keras dari yang mengumandangkan adzan didengar oleh jin, manusia, segala sesuatu yang mendengarnya melainkan itu semua akan menjadi saksi pada hari kiamat.” (HR Abu Ya’la)
2. Yakin Akan Mengantarkan ke Surga
Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda: “Ketika muadzin mengumandangkan Allahuakbar Allahuakbar, lalu kalian menjawab allahuakbar allahuakbar.
Kemudian muadzin mengumandangkan asyhadu anlaa ilaaha illallah, lalu kalian menjawab asuhadu anlaa ilaaha illallah dan seterusnya hingga akhir adzan. Siapa yang mengucapkan itu dari dalalm hatinya maka akan masuk surga.” (HR Muslim)
3. Diampuni Dosa
Dalam hadist lain dikatakan: “Barangsiapa yang ketika mendengarkan adzan dia mengucapkan: aku bersaksi bahwasanya tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah SWT dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah SWT. Siapa yang mengucapkan itu maka dosa-dosanya akan diampuni.” (HR Ahmad, Muslim dan lainnya)
4. Diberi Shalawat oleh Allah SWT
Hadist selnjutnya menngatakan: “Apabila kalian mendengar muadzin, jawablah adzannya. Kemudian bacalah shalawat untukku. Karena orang yang membaca shalawat untukku sekali maka Allah akan memberikannya shalawat untuknya 10 kali.” (HR Muslim)
Baca Juga: Alhamdulillah! Ridwan Kamil Bersyukur Bisa Memandikan dan Mengadzani Jenazah Eril dengan Sempurna
Cara Menjawab Azan
Cara menjawab azan sebenarnya cukup mudah, karena hanya dengan melafalkan jawaban yang sama seperti apa yang ada dalam bacaan adzan.
Kecuali pada bacaan adzan yang berbunyi ‘Hayya ‘alash shalaah’ dan ‘Hayya ‘alal falah’. Untuk menjawab bagian itu, cara menjawabnya adalah dengan:
لاحول ولاقوّة الاّ بالله
Laa haula walaa quwwata illa billahi
Artinya: “Tidak ada daya upaya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah.”
Hal ini juga akan berbeda saat mendengar adzan subuh. Maka, cara menjawab adzan subuh saat muadzin mengucapkan bacaan:
الصّلاة خير من النّوم
As shalaatu khairum minan naumi
Artinya: “Shalat lebih baik dari para tidur.”
Maka, orang yang mendengarnya dapat menjawab dengan bacaan:
صدقت وبررت وانا على ذلك من الشّاهدين
Shadaqta wabararta wa anaa ‘alaa dzaalika minasy syaahidiina
Artinya: “Benar dan baguslah ucapanmu itu dan aku pun atas yang demikian termasuk orang-orang yang menyaksikan.”