SUKABUMI, POSKOTA.CO.ID - Curah hujan tinggi yang melanda wilayah Sukabumi, Jawa Barat, sejak Senin, 3 Maret 2025 lalu, memicu bencana banjir dan tanah longsor pada Kamis, 6 Maret 2025.
Insiden tersebut mengakibatkan lima orang meninggal dunia, sementara empat lainnya hingga kini masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian oleh tim SAR gabungan.
Baca Juga: Tanggul Jebol dan Sungai Meluap Sebabkan Ribuan Rumah di Grobogan Terendam
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D., dalam keterangan resminya pada Minggu malam, 9 Maret 2025, menyampaikan bahwa bencana ini berdampak pada puluhan desa.
Berdasarkan data terbaru yang dihimpun BNPB, sebanyak 12 desa di 9 kecamatan mengalami banjir, sementara tanah longsor dilaporkan terjadi di 30 desa yang tersebar di 22 kecamatan.
“Dari kejadian tersebut, selain 5 warga yang telah ditemukan dalam kondisi meninggal, ada 4 korban lain yang masih dalam pencarian. Secara keseluruhan, bencana ini memengaruhi sekitar 1.424 kepala keluarga atau sekitar 4.500 jiwa. Dari jumlah itu, 83 kepala keluarga, setara dengan 246 warga, harus mengungsi. Enam warga lainnya mengalami luka-luka,” jelas Abdul Muhari.
Baca Juga: Viral, Amarah Warga ke Pria yang Diduga Cuek Anak-Istri Tewas Diterjang Banjir Sukabumi
Adapun daftar korban meninggal dunia meliputi:
- Eneng Sabiti (P/40 tahun)
- Siti Nurul Awlia (P/8 tahun)
- Nendi Saputra (P/7 tahun)
- Ooy (L/69 tahun)
- Yayar (L/70 tahun)
Sementara itu, empat warga yang masih dalam proses pencarian adalah:
- Drajat (L/60 tahun)
- Siti Maryam (P/35 tahun)
- Ahyar Fauzi (L/9 tahun)
- Mondi (L/9 tahun)
Kerusakan infrastruktur yang tercatat meliputi 150 rumah dengan kategori rusak ringan, 110 rumah rusak sedang, dan 95 rumah rusak berat.
Selain itu, 3 jembatan mengalami kerusakan sedang, 3 lainnya rusak berat, serta satu fasilitas kesehatan terdampak. Tak hanya itu, 27 titik jalan dan 16 jembatan lainnya juga dilaporkan mengalami kerusakan akibat bencana ini.
Baca Juga: Jembatan Putus dan Longsor di Sukabumi, Wapres Gibran Tinjau Langsung Dampak Bencana
Untuk mempercepat penanganan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sukabumi telah mengerahkan alat berat ke lokasi terdampak.
Saat ini, kebutuhan mendesak bagi para pengungsi meliputi makanan siap santap, air bersih, selimut, matras, perlengkapan kebersihan, dan hygiene kit.
Sementara banjir yang sempat melanda beberapa desa kini telah surut sepenuhnya, namun bencana longsor masih menjadi perhatian utama.
Berdasarkan hasil rapat koordinasi lintas sektor, Pemerintah Kabupaten Sukabumi menetapkan status tanggap darurat di tiga kecamatan, yaitu Pelabuhan Ratu, Simpenan, dan Lengkong.
Untuk itu, tiga posko darurat telah dioperasikan diantaranya Pos Utama di Pendopo Kabupaten Sukabumi, Pos Lapangan di Pelabuhan Ratu, dan Pos Logistik di Kantor BPBD Sukabumi.
Proses penanganan bencana terus dilakukan secara kolaboratif oleh BPBD Sukabumi, Pemerintah Daerah, Basarnas, TNI, Polri, dan berbagai pihak terkait lainnya. BNPB, sebagai koordinator utama, tetap memberikan dukungan penuh untuk percepatan pemulihan pascabencana di wilayah Sukabumi.