POSKOTA.CO.ID - Dehidrasi merupakan hal yang bisa saja terjadi saat puasa Ramadhan.
Dengan demikian hal ini perlu dihindari, meskipun kasus dehidrasi mungkin menunjukkan gejala yang ringan.
Pasalnya, dehidrasi dapat memengaruhi fungsi tubuh secara umum dan menghambat aktivitas seseorang.
Tak sedikit ornag yang memutuskan untuk mengonsumsi minuman isotonic, tujuannya yakni untuk mencegah dehidrasi saat puasa Ramadhan.
Baca Juga: Benarkah Membasahi Kepala Bisa Membatalkan Puasa? Ini Pandangan Buya Yahya
Minuman isotonic adalah jenis minuman yang dirancang untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang selama aktivitas fisik, terutama saat berkeringat.
Minuman ini mengandung konsentrasi elektrolit (seperti natrium, kalium, dan magnesium) serta karbohidrat yang hampir sama dengan cairan tubuh manusia, sehingga dapat dengan cepat diserap dan membantu tubuh tetap terhidrasi.
Komposisi minuman isotonic umumnya terdiri dari sekitar 6-8 persen karbohidrat dalam bentuk gula sederhana, serta elektrolit yang bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan cairan tubuh yang hilang.
Oleh karena itu, minuman ini sangat populer di kalangan atlet yang membutuhkan penggantian cairan cepat setelah berolahraga.
Sementara itu, dehidrasi terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang diterima, yang dapat menyebabkan gangguan fungsi tubuh.
Ketika tubuh kekurangan cairan, fungsi organ vital seperti ginjal, jantung, dan otak bisa terganggu.
Selama puasa, tubuh tidak hanya kehilangan cairan melalui keringat, tetapi juga melalui proses metabolisme dan pernapasan.
Dehidrasi yang terjadi saat puasa bisa menyebabkan gejala seperti kelelahan, pusing, mulut kering, dan bahkan gangguan konsentrasi. Oleh karena itu, menjaga hidrasi tubuh menjadi hal yang sangat penting, meskipun kita berpuasa.
Namun, bukan hanya kuantitas air yang perlu diperhatikan, tetapi juga kualitasnya, yaitu dengan mengganti cairan tubuh yang hilang serta elektrolit penting yang mendukung keseimbangan tubuh.
Baca Juga: Anti Gabut! Inilah 7 Ide Ngabuburit Seru yang Bisa Dicoba saat Puasa Ramadhan
Benarkah minuman isotonic efektif cegah dehidrasi saat puasa Ramadhan?
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minuman isotonic dapat membantu menggantikan cairan tubuh yang hilang dengan lebih efektif dibandingkan dengan air biasa.
Hal ini karena kandungan elektrolit dan karbohidrat dalam minuman isotonic membantu tubuh menyerap cairan dengan lebih cepat.
Sebagai contoh, sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Sports Science and Medicine menunjukkan bahwa minuman isotonic lebih efektif dalam mengembalikan hidrasi tubuh setelah berolahraga intens dibandingkan dengan air mineral atau minuman tanpa elektrolit.
Namun, perlu dicatat bahwa minuman isotonic tidak selalu diperlukan oleh setiap orang. Penggunaan minuman ini lebih dianjurkan untuk mereka yang terlibat dalam aktivitas fisik yang intens atau bagi mereka yang berada dalam kondisi yang sangat panas. Untuk orang yang berpuasa dalam kondisi normal tanpa banyak aktivitas fisik, air putih yang cukup tetap menjadi pilihan utama untuk menjaga hidrasi.
Pendapat Dokter tentang Minuman Isotonic saat Puasa
Menurut dr. Muhammad Kurniawan, seorang dokter spesialis gizi klinik, konsumsi minuman isotonic bisa bermanfaat selama puasa, tetapi harus dilakukan dengan bijak.
"Minuman isotonic mengandung elektrolit dan gula yang dapat membantu mengembalikan cairan tubuh, namun, selama puasa, konsumsi minuman ini tidak boleh berlebihan karena kandungan gula yang tinggi dapat meningkatkan kadar gula darah," ujarnya.
Selain itu, dr. Kurniawan juga menambahkan bahwa minuman isotonic lebih efektif saat berbuka puasa dibandingkan saat sahur.
"Saat berbuka, tubuh lebih membutuhkan penggantian cairan dan elektrolit yang hilang sepanjang hari. Namun, saat sahur, sebaiknya memilih makanan dan minuman yang dapat memberikan hidrasi yang bertahan lebih lama, seperti air mineral, buah-buahan, atau susu," jelasnya.
Beberapa studi ilmiah juga meneliti peran minuman isotonic dalam mencegah dehidrasi pada kondisi puasa.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Exeter di Inggris menunjukkan bahwa mengonsumsi minuman isotonic dapat meningkatkan kadar hidrasi tubuh dengan lebih cepat setelah aktivitas fisik dibandingkan dengan air biasa.
Studi lain yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition juga mendapati bahwa minuman yang mengandung elektrolit dapat membantu tubuh mempertahankan keseimbangan cairan lebih baik dibandingkan dengan hanya mengandalkan air.
Namun, satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa minuman isotonic memiliki kandungan kalori yang lebih tinggi karena adanya karbohidrat.
Ini bisa menjadi masalah bagi mereka yang ingin mengontrol asupan kalori, terutama saat sahur.
Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi menjadi penting untuk menentukan apakah minuman ini diperlukan, tergantung pada kondisi tubuh dan tingkat aktivitas seseorang.
Konsultasi terlebih dahulu dengan dokter juga dapat ditempuh sebelum mengonsumsi isotonic, telebih bagi penderita penyakit tertentu yang perlu dijaga.