"Nabi SAW mengatakan, jangan berkata-kata kotor. Puasa itu adalah perisai dari hal-hal yang tidak baik. Maka, jika ada orang yang berpuasa, jangan berkata-kata kotor atau melakukan hal-hal yang buruk," ujar Ustaz Adi Hidayat.
Ia menegaskan bahwa dalam ajaran Islam, umat Muslim yang menjalankan puasa wajib menahan hawa nafsunya, termasuk menahan diri dari emosi yang berlebihan.
Emosi yang tidak terkendali memang tidak serta-merta membatalkan puasa, tetapi dapat mengurangi nilai pahalanya.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa dalam Kitabus Shiyam disebutkan beberapa hal yang dapat merusak pahala puasa. Salah satu di antaranya adalah marah yang berlebihan.
"Hal yang merusak pahala puasa adalah tidak mampu menahan amarah. Puasa memang tidak batal, tetapi pahalanya bisa berkurang. Dalam hadis riwayat Al-Bukhari, ada pembahasan tentang puasa yang membahas dampak dari emosi yang tidak terkendali," jelasnya.
Lebih lanjut, Ustaz Adi Hidayat juga menyampaikan bahwa seseorang yang tetap berpuasa tetapi tidak menjaga sikap dan ucapannya bisa kehilangan berkah dari ibadah tersebut.
"Jangan berbuat sesuatu yang tidak pantas. Memang, secara langsung tidak berdosa, tetapi hal tersebut bisa membuat orang lain berpeluang untuk berdosa karena terprovokasi oleh emosi kita," tambahnya.
Dari penjelasan Ustaz Adi Hidayat, dapat disimpulkan bahwa puasa tidak hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang menjaga diri dari perbuatan yang bisa merusak pahala puasa.