Banjir Bandang Terus Terjadi di Jabar, Dedi Mulyadi Geram dan Salahkan Hal Ini

Rabu 05 Mar 2025, 15:19 WIB
Tim BPBD Karawang melakukan evakuasi warga yang terdampak banji bandang, Selasa 4 Maret 2025. (Sumber: Instagram/@bpbdkrwkab)

Tim BPBD Karawang melakukan evakuasi warga yang terdampak banji bandang, Selasa 4 Maret 2025. (Sumber: Instagram/@bpbdkrwkab)

POSKOTA.CO.ID – Kejadian banjir bandang terus terjadi, salah satunya di wilayah Jawa Barat (Jabar). Terbaru terjadi di Karawang yang mengakibatkan seorang warga tewas.

Warga tersebut berasal dari Mulyajaya, Kecamatan Telukjambe Barat, Karawang, Jawa Barat yang ditemukan setelah terseret arus banjir, Rabu, 5 Maret 2025.

Kabar tersebut disampaikan oleh Komandan Tim Rescue Unit Siaga SAR Karawang, Frengky Jonathan. Dia mengatakan bahwa mereka mendapatkan informasi sekitar pukul 08.45 WIB.

Baca Juga: Ribuan Remaja Putri di Karawang Alami Anemia karena Doyan Seblak, Begini Penjelasannya

Tim SAR Gabungan menerima informasi bahwa telah ditemukan jenazah satu korban atas nama Amanillah Bayu Pratama, 14 tahun.

"Selanjutnya, korban dievakuasi ke pesantren tempat ia bersekolah untuk selanjutnya dibawa ke rumah duka dan diserahterimakan dengan pihak keluarga," kata Frengky.

Diketahui bahwa korban dilaporkan terseret banjir bersama kedua temannya pada Selasa (4/3/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.

Dua temannya selamat, namun korban terseret dan tenggelam. Korban ditemukan pada Rabu (5/3/2025) pagi dengan jarak sekitar 1,5 kilometer dari lokasi awal.

Baca Juga: Dua Anak Punk di Karawang Tewas usai Tenggak Miras Oplosan

Gubernur Jabar Soroti Penyebab Banjir Bandang

Terkati hal tersebut, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menunjukkan kegeramannya. Pasalnya, penyebab bencana alam banjir dan longsor yang melanda yang sejumlah wilayah Jabar sama.

Bencana alam tersebut mulai dari kawasan Puncak Bogor hingga Bekasi pada Minggu, 2 Maret 2025 malam hingga Selasa, 4 Maret 2025.

Dia mengatakan, bencana alam tersebut dipicu oleh ulah manusia yang menggarap suatu wilayah tidak sesuai dengan peruntukan seharusnya.

Contohnya, kata dia, kawasan Puncak Bogor yang seharusnya merupakan kawasan hijau namun justru menjadi kawasan beton yang dipenuhi villa dan tempat wisata.

Baca Juga: Cuaca Buruk, Perahu Nelayan di Karawang Karam Diterjang Ombak Besar Satu Orang Meninggal Dunia

Selain itu, perumahan-perumahan yang dulu dijanjikan aman, justru malah terganang banjir. Hal itu menurutnya bisa terjadi karena penggunaan yang tidak seharusnya dan tata ruang yang tak sesuai.

Dalam Instagram pribadinya, Dedi mengajak warga agar berubah agar bencana alam tidak lagi terjadi melanda wilayah-wilayah tersebut.

"Ayo, berani nggak kita bersama-sama sulap kawasan Puncak jadi kawasan hijau lagi, bukan kawasan beton. Ributnya jangan pada waktu hujan nanti sudah musim kemarau lupa lagi. Mari kita selesaikan, tuntaskan bersama, tanpa ada kepentingan apapun kecuali konservasi," katanya, Rabu 5 Maret 2025.

Dia juga menyoroti warga yang masih membuang sampah ke Sungai Citarum. “Sekolahnya tinggi-tinggi, ngomongnya pintar-pintar, tapi cara buang sampah saja belum bisa. Itu yang saya maksud pendidikan karakter,” ujarnya.

Baca Juga: 42 Hewan Ternak di Karawang Dinyatakan Terjangkit Virus PMK, 5 Ekor Mati

“Pasar-pasar di Kota Bandung, tolong TPS atau TPA-nya jangan dekat sungai, akhirnya sampak pasar masuk lagi ke sungai," tambahnya.

Tak hanya itu, dirinya juga menyoroti bahwa wilayah Karawang dan Kabupaten Bandung yang sering menjadi daerah langganan banjir.

"Saya ingin itu nggak jadi langganan lagi. Harus dituntaskan. Dan tentu perlu biaya, perlu kerja sama semua pihak,” paparnya.

“Tidak perlu menunggu bencana lagi tahun depan. Pemerintah berani mengeluarkan pembiayaan yang cukup untuk menyelesaikan problem tersebut," sambungnya.

Baca Juga: 7 Destinasi Wisata Gratis untuk Keluarga di Karawang Menjelang Akhir Tahun 2024

Oleh karena itu, dirinya meminta masyarakat beserta pemerintah untuk bergotong royong melakukan gerakan yang akan menjadi solusi bersama.

“Ayo sekarang kita gerakin daerah-daerah, tanam bukit-bukit kosong. Saya sudah minta Kepala Kehutanan agar menyiapkan ratusan ribu bahkan jutaan pohon untuk segera ditanam di musim hujan ini," tandasnya.

"Yuk kita memiliki kesadaran untuk menata negeri ini," tutup Mantan Bupati Purwakarta ini dalam keterangan videonya.

Berita Terkait
News Update