Ketinggian Banjir di Pejaten Timur Capai 4 Meter, Rumah Dewi Hampir Ludes Terendam

Selasa 04 Mar 2025, 14:32 WIB
Warga menunjuk lokasi banjir di wilayah Pejaten Timur yang ketinggiannya sudah merendam rumah lantai dua, Selasa, 4 Maret 2025. (Sumber: Poskota/Ali Mansur)

Warga menunjuk lokasi banjir di wilayah Pejaten Timur yang ketinggiannya sudah merendam rumah lantai dua, Selasa, 4 Maret 2025. (Sumber: Poskota/Ali Mansur)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketinggian banjir di Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan mencapai 4 meter. Air sudah masuk ke lantai dua rumah warga dan ketinggiannya sudah selutut orang dewasa.

Saiful, 37 tahun, warga yang terdampak banjir sangat membutuhkan uluran tangan. Di samping itu juga keperluan para korban sangat banyak untuk membereskan rumahnya yang tenggelam.

Semestinya sekedar untuk makan buka puasa dan sahur, pemerintah harus segera menyediakan bantuan.

"Kasihan mereka yang rumahnya tenggelam, ada yang hampir roboh. Pasti mereka keluar banyak buat benerin kulkaslah, apalah. Jadi harusnya nanti sebelum jam enam udah ada bantuan buat makan, mereka juga banyak yang masih puasa," ucap Saiful saat ditemui di lokasi pengungsian SMPN 46 Jakarta, Selasa, 4 Maret 2025.

Baca Juga: Air di Lantai 2 Rumah Sudah Selutut Orang Dewasa, Warga Pejaten Timur Mengungsi ke SMPN 46 Jakarta

Sementara untuk salat tarawih, kata Syaiful, masyarakat masih bisa salat di masjid yang tidak jauh dari pengungsian. Namun biasanya, warga yang berada di pengungsian tidak semuanya shalat tarawih, hanya shalat isya saja. Terutama ibu-ibu yang memiliki anak kecil, dan juga menjaga barang-barang mereka.

"Kalau salat mah di masjid deket sini (pengungsian), enggak kena di dataran tinggi. Jadi enggak masalah kalau untuk ibadah," katanya.

Warga mengungsi di dua ruang kelas sekolah setelah dievakuasi tim SAR gabungan karena lokasi banjir yang cukup parah hingga lantai dua rumah.

Dewi, 55 tahun, warga RT 5, Pejaten Timur mengaku rumahnya hampir tenggelam akibat luapan air dari Sungai Ciliwung yang tak jauh dari kediamannya.

Baca Juga: Elkan Baggott Tolak Panggilan Timnas, Ketua BTN Minta Ketegasan

Bahkan di lantai dua rumahnya, air sudah setinggi lutut orang dewasa. Jika diukur dari dari tanah, tinggi air kemungkinan mencapai 4 meter lebih.

"Air sudah masuk ke lantai dua, itu sudah segini (lutut). Udah biasa di sini banjir, kalau yang paling besar itu 2007, sampai wuwungan. Saya bertiga sama suami sama anak," ujar perempuan satu anak itu.

Menurut Dewi, air mulai masuk ke pemukiman pada hari Minggu, 2 Maret 2025 malam. Air luapan sungai terpanjang di Jakarta itu perlahan-lahan merangsek mengisi setiap ruangan rumah hingga Senin, 3 Maret 2025.

Namun ketika itu, ketinggian air masih belum menyentuh lantai dua. Sehingga dirinya bersama suami belum terpikirkan untuk mengungsi.

"Apalagi kemarin siang itu air sudah mulai surut. Kita udah mulai bersih-bersih, eh semalaman sebelum sahur air datang lagi, puncak tadi pagi masuk ke lantai dua," katanya.

Tidak banyak perlengkapan mengungsi yang dibawanya. Dewi mengaku hanya sempat membawa surat-surat berharga dan satu tas pakaian salin.

Berita Terkait
News Update