"Banjir luapan dari Kali Krukut dan Grogol dikarenakan dari hulu atau Katulampa Bogor curah hujan yang tinggi," katanya.
Pengoperasian mesin Pompa, lanjut Nachnoer tidak berfungsi dengan baik lantaran sungai yang dijadikan lokasi pembuangan air sudah kepalang meluap.
Baca Juga: Cegah Banjir Jakarta, Pramono Anung Titip PR ke Bang Doel
"Karena pelintasan air, untuk surut hanya tinggal menunggu waktu saja," ucapnya.
Sementara itu untuk kantong-kantong penampungan para korban banjir, lanjut Nachnoer, berada di RPTRA Bango, Musalah, dan Masjid terdekat.
"Untuk bantuan kita telah salurkan ke para korban banjir di tempat pengungsian. Bantuan ada dari pemerintah pusat, dinas sosial, dan Palang Merah Indonesia, berupa kasur, makanan buat sahur dan puasa, jika tidak yang puasa sudah kita sediakan, air minum, dan tiker," ungkapnya.
Nachnoer menghimbau kepada warga masyarakat untuk waspada dan selalu mengamati peningkatan debit air.
"Situasi terkini untuk RT 13 genangan air sudah kering. RT 12 masih ada genangan, RT 10 ada 50 CM, RT 11 RW 3, 50 Cm, RT 12 RW 3, ada 40 CM, dan RT 13 dan RT 14 sudah surut. Nanti kita akan bekerjasama dengan Dinas Damkar untuk melakukan penyemprotan sisa lumpur di dalam rumah," ucapnya.
Bantuan PMI
Terpisah, Ketua PMI Jakarta Selatan, Abdul Haris mengatakan bantuan berupa nasi yang disiapkan untuk dibagikan kepada masyarakat korban banjir yang ada di wilayah Jakarta Selatan.
"Nasi bungkus kita siapkan untuk berbuka puasa untuk para korban pengungsian banjir yang ada di Kelurahan Pondok Labu," ujar Haris.
Selain makanan, lanjut Haris, pihaknya juga membagikan 10 dus air mineral kepada para korban banjir di lokasi pengungsian.
"Hari ini kita distribusikan makanan siap saji dan air mineral ke sejumlah titik pengungsian ada di Lebak Bulus, Cipete Selatan, Pondok Labu, dan Kelurahan Cipulir Kecamatan Kebayoran Lama, total ada 1.500 nasi. Penentuan lokasi koordinasi Kasudin Sosial Jakarta Selatan," kata dia.