“Tujuh golongan yang akan mendapatkan perlindungan Allah pada hari tiada perlindungan kecuali perlindungan-Nya adalah: pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dalam ibadah, orang yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, orang yang menolak godaan maksiat karena takut kepada Allah, orang yang bersedekah secara diam-diam, dan orang yang berdzikir kepada Allah hingga berlinang air matanya.” (HR al-Bukhari, Muslim, an-Nasa’i, dan Malik).
3. Jadi Sarana Pembelajaran
Banyak masjid yang mengadakan kuliah singkat, ceramah keislaman, atau sekadar kulai tujuh menit atau kultum menjelang pelaksanaan salat Tarawih.
Ini tentunya akan menjadi momen bagi jamaah untuk menambah ilmu agama dan memperdalam pemahaman tentang ajaran Islam.
Momentum ini sangat berharga karena selain dapat meningkatkan nilai ibadah, tetapi juga memperkaya wawasan ke-Islaman para jamaah.
Baca Juga: Fraksi PAN Mengutuk Keras Serangan Polisi Israel Terhadap Jemaah Salat Tarawih di Masjid Al-Aqsa
4. Menyemarakkan Suasana Ramadhan
Kehadiran umat Islam di masjid dalam jumlah besar tentunya akan menciptakan atmosfer yang penuh keberkahan dan kebersamaan.
Dan Ramadahan sebagai bulan penuh rahmat menjadi lebih bermakna jika diisi dengan kebiasaan berkumpul untuk ibadah, sehingga menciptakan semangat kolektif dalam menjalankan syariat Islam.
5. Mempererat Silaturahim dan Kebersamaan
Masjid menjadi tempat bertemunya umat Islam untuk tujuan yang sama, yakni untuk beribadah kepada Allah Swt dengan mengerjakan salat.
Pertemuan rutin ini tentunya akan memperkuat hubungan, membangun solidaritas, dan menumbuhkan kepedulian sosial dalam komunitas Muslim.
Selain memperoleh keutamaan pahala, maka seorang Muslim juga mendapatkan manfaat sosial dan spiritual yang lebih luas dengan salat Tarawih di masjid.