POSKOTA.CO.ID – Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI menjadi salah satu solusi pendanaan yang banyak dimanfaatkan oleh pelaku UMKM di Indonesia.
Namun, tidak semua pengajuan dapat diterima oleh bank. Agar peluang persetujuan lebih besar, penting untuk mengetahui tanda-tanda bahwa pengajuan KUR Anda berpotensi di-ACC.
Berikut beberapa indikator utama yang bisa menjadi acuan. Oleh karena itu, simak terus artikel ini sampai tuntas.
Dokumen Lengkap dan Sesuai Persyaratan
Bank sangat memprioritaskan calon peminjam yang memiliki dokumen lengkap dan sesuai dengan ketentuan. Beberapa dokumen penting yang harus disiapkan meliputi:
- KTP dan Kartu Keluarga (KK)
- Surat Izin Usaha (IUMK) atau surat keterangan usaha dari kelurahan
- Bukti usaha seperti foto tempat usaha atau nota penjualan
- Dokumen tambahan sesuai kebijakan bank
Jika seluruh dokumen ini lengkap dan valid, maka peluang pengajuan Anda untuk disetujui akan semakin besar.
Baca Juga: Kenali 3 Jenis serta Fitur KUR BRI Ini Sebelum Mengajukannya, Berikut Informasi Selengkapnya
Usaha Telah Berjalan Minimal 6 Bulan
Salah satu syarat utama pengajuan KUR BRI adalah usaha sudah aktif minimal 6 bulan. Anda dapat membuktikan hal ini dengan:
- Catatan transaksi usaha
- Nota penjualan
- Foto aktivitas usaha
Bank lebih percaya pada usaha yang telah memiliki stabilitas dalam operasionalnya, sehingga persyaratan ini sangat penting.
Tidak Memiliki Kredit Produktif Lain
Jika Anda tidak sedang memiliki pinjaman produktif lain dari bank lain (seperti kredit modal kerja atau investasi), peluang pengajuan Anda untuk disetujui lebih besar.
Namun, kepemilikan kredit konsumtif seperti KPR, KKB, atau kartu kredit tidak menjadi penghalang, asalkan kondisi keuangan Anda tetap sehat.
Usaha Termasuk Sektor Produktif dan Layak
Bank lebih cenderung menyetujui pengajuan dari sektor usaha yang produktif, seperti:
- Pertanian
- Perdagangan
- Industri kecil
Selain itu, survei lapangan oleh petugas BRI juga menjadi indikator penting. Jika usaha Anda dinilai menguntungkan dan memiliki prospek baik, maka peluang ACC semakin besar.
Riwayat Keuangan yang Baik
Riwayat kredit yang baik akan menjadi nilai tambah dalam pengajuan KUR. Jika Anda pernah mengambil pinjaman sebelumnya dan membayar cicilan tepat waktu, bank akan lebih percaya terhadap kemampuan finansial Anda.
Jika belum pernah meminjam, maka catatan keuangan usaha yang rapi dapat membantu meningkatkan peluang persetujuan.
Proses Survei Berjalan Lancar
Setelah pengajuan, pihak BRI biasanya akan melakukan survei langsung ke tempat usaha Anda. Beberapa tanda survei berjalan positif antara lain:
- Petugas BRI tidak menemukan kendala berarti
- Tidak banyak pertanyaan mencurigakan dari petugas
- Respon positif seperti anggukan atau catatan baik dari petugas
Jika survei berjalan lancar, maka kemungkinan besar pengajuan Anda akan segera disetujui.
Komunikasi dari Pihak Bank
Jika Anda mendapat panggilan dari pihak BRI untuk melengkapi sedikit data atau langsung ke proses tanda tangan akad, itu adalah pertanda baik. Biasanya, jika pengajuan ditolak, bank akan segera menginformasikannya tanpa banyak follow-up.
Jumlah Pinjaman Sesuai dengan Kebutuhan Usaha
Mengajukan jumlah pinjaman yang realistis sesuai dengan skala usaha akan meningkatkan peluang persetujuan. Contohnya, usaha kecil dengan omzet stabil lebih cepat mendapat ACC untuk KUR Mikro (maksimal Rp50 juta) dibandingkan yang mengajukan pinjaman terlalu besar tanpa justifikasi yang jelas.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Penjualan dengan Dana KUR BRI 2025, Simak Strategi dan Tipsnya
Meskipun persetujuan KUR BRI bergantung pada kebijakan internal bank dan analisis petugas, memahami tanda-tanda di atas dapat membantu Anda mempersiapkan pengajuan dengan lebih baik.
Jika Anda mengajukan secara online melalui kur.bri.co.id, status "disetujui" di sistem juga bisa menjadi indikator awal sebelum survei lapangan dilakukan.
Pastikan semua persyaratan terpenuhi, usaha berjalan stabil, dan kelengkapan administrasi terjaga agar pengajuan Anda lebih berpeluang untuk di-ACC. Semoga sukses dalam mengajukan KUR BRI 2025.