POSKOTA.CO.ID - Puasa Ramadhan sebentar lagi akan dilaksanakan seluruh umat muslim di dunia khususnya di Indonesia.
Beberapa amalan seperti niat puasa bukan sekadar formalitas, niat puasa Ramadhan merupakan syarat sah yang harus dipenuhi sebelum menjalankan ibadah puasa.
Tanpa niat yang benar, puasa yang dilakukan bisa menjadi tidak sah.
Baca Juga: Niat Puasa Ramadhan serta Doa Berbuka, Lengkap dengan Bahasa Arab, Latin dan Terjemahannya
Adapun tata cara niat puasa, ada sedikit perbedaan antara puasa wajib dan puasa sunnah.
Dilansir dari situs resmi MUI, bahwa dalam puasa wajib seperti puasa Ramadhan, qada, dan nazar, seseorang harus berniat di malam hari sebelum terbit fajar. Berbeda halnya puasa sunnah, yang lebih longgar, seseorang boleh baru berniat di siang harinya.
Dalam Mazhab Syafi’i, niat puasa Ramadhan harus dilakukan setiap hari pada malam. Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam karyanya, Hasyiyatul Iqna’, menjelaskan sebagai berikut:
Baca Juga: Niat Puasa Ramadhan Dibaca Kapan? Ternyata Ini Waktu yang Tepat
ويشترط لفرض الصوم من رمضان أو غيره كقضاء أو نذر التبييت وهو إيقاع النية ليلا لقوله صلى الله عليه وسلم: من لم يبيت النية قبل الفجر فلا صيام له. ولا بد من التبييت لكل يوم لظاهر الخبر
“Disyaratkan berniat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW, ‘Siapa yang tidak berniat di malam hari sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.’ Karenanya, harus niat puasa di setiap hari (bulan Ramadan) jika melihat redaksi zahir hadits.” (Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna’, juz 2)
Berikut ini pendapat Mazhab Syafii, kita juga harus membiasakan diri untuk selalu berniat puasa di setiap malam bulan Ramadhan.
Baca Juga: Panduan Niat Puasa Qadha Ramadan Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin dan Artinya
Niat puasa Ramadhan biasanya dilakukan setelah tarawih atau saat hendak makan sahur.
Inilah Bacaan Niat Puasa Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala”
Sementara niat puasa untuk satu bulan penuh.
Berbeda dengan Mazhab Maliki, kita cukup niat puasa untuk sebulan penuh pada malam pertama Ramadhan.
Sehingga tidak perlu memperbarui niat di setiap harinya, dengan alasan puasa Ramadhan itu merupakan satu kesatuan ibadah. (Yusuf Al-Qaradlawi, Fiqh al-Shiyam, hal. 84).
Pendapat Imam Maliki niat puasa di awal Ramadhan sebulan penuh, sebagai bentuk kehati-hatian dan antisipasi jika kita lupa atau ketiduran.
Sementara itu, hasil sidang isbat yang digelar tadi petang, Jumat 28 Februari 2025 oleh Kementerian Agama bertempat di Auditorium H M Rasjidi, Jakarta Pusat.
Telah menetapkan bahwa pertama puasa Ramadhan 2025 jatuh pada hari Sabtu 1 Maret 2025.
Penetapan 1 Ramadhan ini berarti sama antara pemerintah NU dan Muhammadiyah.
Muhamadiyah telah menetapkan hasil hisab Ramadhan 2025.
Keterangan lengkap tanggalnya tercantum dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1446 Hijriah.
Menyatakan bahwa awal puasa Ramadhan dalam maklumat Muhammadiyah tersebut didasarkan atas hasil hisab hakiki wujudul hilal. Diterangkan 1 Ramadhan 1446 Hijriah akan jatuh pada 1 Maret 2025.