Tradisi unik di Indonesia, seperti meugang Aceh dan munggahan di Jawa Barat, menyambut bulan suci Ramadhan dengan kebersamaan dan rasa syukur yang mendalam. (Sumber: Instagram/@greenforestbandung)

KHAZANAH

7 Tradisi Unik Menyambut Bulan Suci Ramadhan di Indonesia

Rabu 26 Feb 2025, 12:43 WIB

POSKOTA.CO.ID - Bulan suci Ramadhan merupakan momen yang penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Menyambut kedatangan bulan yang penuh ampunan ini, masyarakat Indonesia memiliki berbagai tradisi unik yang dilaksanakan secara turun-temurun.

Meski setiap daerah memiliki cara yang berbeda dalam merayakannya, tujuan utama tetap sama, yaitu sebagai bentuk rasa syukur atas datangnya bulan Ramadhan.

Baca Juga: Contoh Kultum Ramadhan: Berburu Ampunan, Rahmat, dan Surga di Bulan Puasa

Berikut adalah beberapa tradisi unik yang biasa dilakukan oleh umat Muslim Indonesia untuk menyambut Ramadhan.

1. Meugang di Aceh

Tradisi meugang di Aceh adalah salah satu cara masyarakat Aceh menyambut Ramadhan.

Meugang merupakan kegiatan menyembelih hewan ternak, seperti sapi atau kambing, yang biasanya dilakukan dua hari menjelang Ramadhan.

Sebagian dagingnya akan dibagikan kepada tetangga dan dinikmati bersama keluarga.

Tradisi ini sudah ada sejak masa kerajaan Aceh pada tahun 1672, dimulai oleh Sultan Iskandar Muda yang membagikan daging hewan sebagai ungkapan rasa syukur kepada rakyatnya.

Tradisi ini terus dilestarikan hingga kini, dan memiliki makna religius yang mendalam sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diterima selama setahun.

2. Dugderan di Semarang

Di Semarang, terdapat tradisi Dugderan yang digelar sekitar satu hingga dua minggu sebelum Ramadhan.

Baca Juga: Inilah Doa Niat Puasa Ramadhan 2025 Sesuai dengan Ajaran Rasulullah Saw

Tradisi ini diawali dengan arak-arakan meriam dan petasan yang mengingatkan masyarakat bahwa bulan Ramadhan sudah dekat.

Dugderan telah ada sejak 1882 dan menjadi pesta rakyat yang menyenangkan.

Masyarakat Semarang berkumpul untuk menikmati berbagai jajanan pasar dan ikut dalam kirab budaya yang melibatkan banyak peserta, termasuk dari berbagai paguyuban.

3. Balimau di Sumatera Barat

Balimau adalah tradisi mandi menggunakan jeruk nipis yang berkembang di kalangan masyarakat Minangkabau.

Tradisi ini dilakukan di sungai atau tempat pemandian sebagai simbol pembersihan diri secara lahir dan batin sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.

Jeruk nipis dipercaya memiliki khasiat untuk membersihkan keringat dan minyak pada tubuh.

Meskipun tradisi ini sudah dilakukan sejak berabad-abad lalu, kini ada perkembangan yang mengarah pada percampuran antara laki-laki dan perempuan dalam kegiatan ini. Meskipun sebenarnya hal tersebut bertentangan dengan ajaran Islam.

Baca Juga: Penjelasan Mengenai Hukum Gosok Gigi atau Bersiwak Saat Puasa Ramadhan

4. Apeman di Yogyakarta

Di Yogyakarta dan Jawa Tengah, ada tradisi Apeman yang dilakukan dengan melakukan ziarah ke makam keluarga yang telah meninggal.

Setelah ziarah, masyarakat memasak kue apem, sebuah kue tradisional yang terbuat dari tepung beras.

Kue ini kemudian dibagikan kepada keluarga dan tetangga sebagai simbol permohonan maaf dan ungkapan rasa syukur.

Tradisi tersebut berakar dari perayaan naiknya Sultan ke tahta kerajaan sebagai bentuk terima kasih kepada Tuhan.

5. Nyadran di Jawa

Nyadran adalah tradisi ziarah ke makam leluhur yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, terutama menjelang Ramadhan.

Tradisi ini sudah ada sejak zaman Walisongo dan menggabungkan ajaran Islam dengan tradisi Hindu-Buddha.

Dalam nyadran, masyarakat membaca Al-Qur'an, tahlil, dan doa untuk mendoakan arwah para leluhur.

Baca Juga: Jadwal Libur Awal Puasa Ramadhan 2025 untuk Anak Sekolah Mulai 27 Februari

Meskipun berasal dari tradisi Hindu-Buddha, kegiatan ini tetap relevan dengan ajaran Islam karena difokuskan pada doa dan tahlil.

6. Nyorog di Betawi

Di Jakarta, khususnya bagi masyarakat Betawi, ada tradisi Nyorog yang dilakukan untuk mempererat tali silaturahmi antar keluarga.

Biasanya, tradisi ini dilakukan dengan membagikan bingkisan berisi bahan makanan khas Betawi, seperti daging, ikan, dan makanan lainnya.

Bingkisan tersebut dimasukkan ke dalam rantang dan dibagikan ke sanak saudara atau tetangga sebagai ajang berbagi kebahagiaan menjelang Ramadhan.

7. Munggahan di Jawa Barat

Munggahan adalah tradisi masyarakat Jawa Barat yang dilakukan sehari sebelum Ramadhan.

Dalam tradisi ini, keluarga dan tetangga berkumpul untuk makan bersama, saling bermaaf-maafan, dan berdoa bersama.

Beberapa masyarakat juga mengunjungi makam keluarga atau tempat wisata.

Munggahan berasal dari kata "unggah," yang berarti naik atau meningkatkan derajat menuju bulan suci.

Tradisi ini bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah dan untuk membersihkan diri dari dosa serta perbuatan buruk sebelum menjalankan ibadah puasa.

Tradisi-tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia dalam menyambut Ramadhan menunjukkan betapa pentingnya bulan suci ini dalam kehidupan mereka.

Baca Juga: Tips Fokus Beribadah selama Bulan Ramadhan, Konsisten Meraih Keberkahan!

Setiap daerah memiliki cara yang berbeda, namun inti dari tradisi tersebut tetap sama.

Yakni sebagai bentuk rasa syukur dan persiapan menyambut Ramadhan dengan hati yang bersih.

Dengan melestarikan tradisi ini, masyarakat Indonesia terus menjaga kekayaan budaya dan keagamaan yang ada.

Tags:
meugangdugderanbalimaunyorognyadranapemantradisi unik Ramadhanmunggahan

Neni Nuraeni

Reporter

Neni Nuraeni

Editor