POSKOTA.CO.ID - Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) mengoptimalkan penyaluran bantuan sosial (Bansos) pada Februari dan Maret 2025, dengan fokus pada pencairan tahap kedua menjelang Ramadan 1446 H.
Mekanisme ini mencakup verifikasi lapangan, penggunaan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), serta tambahan bantuan bagi keluarga penerima manfaat (KPM) yang memenuhi kriteria.
Dilansir dari channel YouTube Naura Vlog pada Selasa, 25 Februari 2025. Berikut informasi selengkapnya.
Verifikasi Lapangan untuk Penerima Tahap 1
KPM Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) yang telah menerima Bansos tahap pertama akan dikunjungi petugas untuk verifikasi. Proses ini meliputi pertanyaan seputar jumlah penerimaan, kepemilikan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), dan konfirmasi kesesuaian data dengan aplikasi Cek Bansos.
Petugas juga akan memotret bukti fisik penyaluran. Tujuannya memastikan tidak ada penyimpangan seperti pemotongan dana atau penahanan KKS oleh pihak lain.
“KKS wajib dipegang penerima. Jika ada oknum (pendamping/perorangan) yang menahan kartu, KPM berhak melapor karena hal ini bisa berujung sanksi pidana,” tegas Naura Vlog di akun YouTubenya.
DTSEN: Basis Penargetan Tahap Kedua
Fase kedua pencairan Bansos Maret 2025 akan menggunakan DTSEN untuk memastikan bantuan tepat sasaran. Data ini merekam kondisi sosial-ekonomi penerima secara real-time.
KPM yang tidak lolos verifikasi DTSEN berisiko dihentikan bantuannya, terutama jika terdapat indikasi ketidaklayakan seperti anggota keluarga berpenghasilan di atas UMR atau status sebagai calon ASN.
Tambahan Bantuan Sosial Menjelang Ramadan
KPM yang lolos DTSEN berhak mendapat bantuan tambahan, terutama beras, untuk mendukung kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri. Kemensos mengingatkan pentingnya kejujuran saat verifikasi.
“Jika nominal yang diterima tidak sesuai atau KKS dipegang orang lain, sampaikan langsung ke petugas. Ini kunci agar Bansos terus berlanjut,” imbau Naura Vlog.