POSKOTA.CO.ID - Umat muslim sebentar lagi akan menyambut kedatangan bulan suci Ramadan 2025. Bulan yang penuh keistimewaan dan dinanti-nantikan oleh umat muslim di seluruh dunia.
Menjalani puasa di bulan suci Ramadan ini perlu adanya persiapan baik secara spiritual atau fisik.
Di sisi spiritual, persiapan menyambut Ramadan bisa dilakukan dengan cara memperbanyak membaca Al-Qur’an, berdzikir, beristigfar, bertaubat, mempelajari fiqih puasa, salawat serta menjalani sunnah puasa.
Sementara di sisi fisik, penting untuk menjaga kesehatan tubuh saat menjelang atau selama melaksanakan puasa, agar ibadah yang sedang dijalankan bisa maksimal.
Baca Juga: Persiapan Terbaik Menyambut Ramadan 2025, Perhatikan Empat Hal Ini
Pakar Ilmu kedokteran Fisik dan Rehabilitas Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga, Abdul Jabbar Al Hayyan memberikan sejumlah tips untuk menjaga kesehatan menjelang dan saat berpuasa agar dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan maksimal.
Dokter yang akrab disapa Hayyan itu mengatakan, salah satu hal penting yang bisa dipersiapkan menjelang Ramadan yaitu kecukupan nutrisi dalam tubuh serta mengatur jadwal harian selama satu bulan penuh saat berpuasa.
“Semisal dalam satu hari manusia membutuhkan 2100 kkal, maka selama berpuasa jumlah tersebut dibagi menjadi dua kali waktu makan, yaitu saat sahur dan berbuka puasa,” ucapnya dikutip dari laman unair.ac.id.
Pembagian ini berguna untuk menjaga ketercukupan gizi dan energi dalam tubuh saat menjalankan puasa,” sambungnya.
Baca Juga: Awal Puasa Diperkirakan Jatuh pada 1 Maret, Begini Doa Menyambut Ramadan
Cara Mengatur Jadwal Harian Saat Ramadan
Hayyan memberikan sebuah tips agar tetap bisa menjalankan ibadah puasa tanpa merasa kelelahan dan meningkatkan rasa lapar. Tips-nya adalah mengatur jadwal harian.
Menurut Hayyan, mengatur jadwal harian merupakan salah satu hal penting selama berpuasa. Salah satunya, dengan mengatur pelaksanaan aktivitas-aktivitas berat selama berpuasa.
“Contohnya, jika kegiatan rutinitas sehari-hari di luar bulan puasa ada yang membutuhkan tenaga dan energi yang banyak, maka kegiatan tersebut dapat dijadwal ulang di waktu mendekati berbuka puasa atau setelah berbuka puasa,” ujarnya.
Ia juga menerangkan selain pentingnya menjaga nutrisi tubuh dan mengatur jadwal harian, berkonsultasi kesehatan lebih dini juga menjadi hal yang paling dasar selama berpuasa, utamanya bagi orang yang memiliki riwayat penyakit tertentu.
Baca Juga: Tahrib Ramadan 1446 H, Erwin Ajak Persiapkan Diri dengan Iman dan Ilmu
Meski terdengar remeh atau biasa saja, konsultasi kesehatan dengan dokter dapat memastikan tubuh kita dalam keadaan fit selama menjalankan ibadah puasa.
Konsultasi ini tidak hanya dilakukan oleh orang yang memiliki riwayat penyakit, tetapi bagi orang yang sehat sekalipun.
“Orang dengan penyakit diabetes harus melakukan konsultasi kepada dokter yang merawatnya. Dengan itu, dapat diketahui perubahan-perubahan apa saja yang perlu dilakukan selama bulan Ramadan seperti waktu penggunaan insulin pada orang diabetes,” jelasnya.
Baca Juga: 10 Ide Jualan Takjil Ramadan 2025 Dijamin Laris Manis
Tips Jaga Makanan Saat Berpuasa
Menurut Hayyan, pada dasarnya tidak ada pantangan makanan yang harus dihindari, kecuali orang dengan penyakit tertentu.
Namun, ia mengimbau agar setiap penyajian makanan mengandung komposisi yang lengkap dan seimbang, seperti adanya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan serat.
Komposisi seimbang dapat membantu tubuh menyerap makanan dengan baik dan mengubahnya menjadi cadangan energi saat berpuasa.
Baca Juga: Bacaan Doa Ziarah Kubur Jelang Ramadan, Lengkap dengan Adab dan Tata Caranya
“Kita boleh mengonsumsi apapun selama berpuasa, namun perlu diingat menjaga komposisi tiap makanan juga penting, semisa pada terang bulan merupakan hidangan favorit saat berbukan. Namun kalori yang dimiliki terlalu besar dan komposisinya tidak seimbang,” ucap Hayyan.
Ia pun mengimbau pada masyarakat yang menjalani ibadah puasa, untuk memegang teguh dalam menjaga kesehatan dan pola makan saat berpuasa.
“Salah satu sunnah Rasul dapat mewakili, bahwa kita makan saat lapar namun kita harus mengetahui batasan-batasan saat kita dirasa cukup kenyang. Dengan ini, tubuh yang prima dapat membantu kita dalam memaksimalkan ibadah selama berpuasa,” pungkasnya.