300 Ribu KPM Bansos PKH Akan Graduasi dan Digantikan Penerima Baru di Tahun 2025, Simak Informasi Detailnya

Sabtu 22 Feb 2025, 22:15 WIB
300.000 KPM PKH akan graduasi di 2025, membuka peluang bagi masyarakat yang lebih membutuhkan. (Sumber: Kemensos)

300.000 KPM PKH akan graduasi di 2025, membuka peluang bagi masyarakat yang lebih membutuhkan. (Sumber: Kemensos)

POSKOTA.CO.ID - Di tahun 2025, pemerintah menargetkan lebih dari 300.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) akan mengalami graduasi. Lalu, apa sebenarnya graduasi itu?

Graduasi dalam konteks PKH berarti seorang penerima manfaat dikeluarkan dari daftar penerima bantuan sosial (bansos) karena beberapa alasan tertentu.

Di bawah ini, ada tiga jenis graduasi dalam program PKH seperti dikutip dari kanal YouTube Warga IKN, 22 Februari 2025.

Baca Juga: Saldo Dana Bantuan PIP 2025 Rp1.800.000 Akan Cair ke Rekening SimPel Anak Sekolah dengan NIK dan NISN Terdaftar, Cek Batas Tanggal Aktivasinya

3 Jenis Graduasi Bansos PKH

1. Graduasi Alami

Graduasi alami terjadi ketika seorang KPM tidak lagi memenuhi syarat untuk menerima bansos PKH.

"Misalnya, jika anak yang menjadi komponen PKH telah lulus dari sekolah menengah, maka keluarga tersebut secara otomatis tidak lagi memiliki komponen PKH," paparnya.

Dengan demikian, mereka tidak lagi berhak menerima bantuan.

2. Graduasi Paksa

Graduasi paksa terjadi karena alasan tertentu, seperti kondisi sosial ekonomi yang sudah membaik.

Misalnya, keluarga yang sebelumnya tergolong miskin atau rentan kini telah mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik.

"Selain itu, ketidakpatuhan terhadap kewajiban program, seperti tidak aktif dalam pertemuan kelompok atau tidak mengikuti program kesehatan dan pendidikan yang diwajibkan, juga bisa menjadi alasan keluarnya KPM secara paksa dari daftar penerima bantuan," terang pemilik kanal YouTube Warga IKN ini.

3. Graduasi Mandiri Sejahtera

Graduasi ini adalah tujuan utama dari program PKH, di mana KPM berhasil meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi mereka sehingga tidak lagi tergolong miskin.

Berita Terkait
News Update