Contoh Kultum Ramadhan. (Sumber: Freepik)

KHAZANAH

Contoh Kultum Ramadhan: Isi Ramadhan dengan Akhlak Mulia

Jumat 21 Feb 2025, 21:15 WIB

POSKOTA.CO.ID - Untuk mengisi Kultum Ramadhan, bisa menggunakan contoh Kultum yang ada di sini.

Adapun judul materi yang akan dibahas pada saat Kultum Ramadhan yakni tentang Isi Ramadhan dengan Akhlak Mulia.

Materi ini sangat bermanfaat untuk semua orang, apalagi umat muslim yang akan menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh.

Silahkan simak contoh Kultum yang dilansir dari Facebook Kultum & khutbah berikut ini.

Baca Juga: 10 Kata-Kata untuk Menyambut Bulan Ramadhan 2025

Judul: Isi Ramadhan dengan Akhlak Mulia

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

الحَمْدُ لِلّٰهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقَهُ الْقُرْآنُ،

أَمَّا بَعْدُ،

Jamaah subuh yang dimuliakan Allah,

Marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Allah ta'ala yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan sehat wal afiat sehingga kita dapat melaksanakan ibadah puasa pada siang hari ini.

Shalawat dan salam, mari kita haturkan kepada Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam, juga kepada keluarganya, dan sahabatnya. Semoga, kita semua selaku umatnya mendapatkan berkah dan syafa'atnya.

Jamaah subuh yang dimuliakan Allah,

Manusia merupakan makhluk sosial. Ia tidak bisa hidup sendirian, melainkan harus bersama-sama dengan manusia lainnya.

Dalam menjalani hidup, manusia mesti berinteraksi dengan manusia lainnya, juga dengan makhluk lainnya.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan Lengkap dengan Tata Caranya

Dalam rangka hal itu, manusia perlu menjalin kehidupan dengan sesamanya dengan baik sehingga tidak menimbulkan ketegangan dan justru harus melahirkan ketenangan dan kenyamanan.

Contoh atau model terbaik dalam hal itu tentu saja tidak lain adalah Nabi Muhammad SAW. Sosok manusia sempurna dengan keluhuran akhlaknya. Hal ini ditegaskan secara langsung oleh Allah ta'ala dalam Al-Qur’an Surat Al-Qalam ayat 4.

وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ

Artinya, “Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur.”

Dalam kitab tafsir Al-Bahrul Muhith karya Imam Abi Hayyan al-Andalusi disebutkan bahwa kata ‘adhim’ pada ayat tersebut tidak lain karena kemuliaan akhlaknya.

Bahkan, mengutip Sayyidah Aisyah ra dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah, akhlak Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam adalah Al-Qur’an. Artinya, apa yang terkandung dalam Al-Qur’an sudah terimplementasi dalam laku Rasulullah.

Sebagaimana diketahui bersama, Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam menghadapi zaman jahiliah, suatu masa kegelapan karena etika, moral, adab, atau akhlak yang tak dihiraukan.

Kehidupan berjalan dengan sangat buruk. Mulai dari perbudakan hingga pembunuhan anak perempuan yang dianggap biasa karena dianggap aib.

Oleh karena itu, Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam menegaskan dirinya diutus sebagai Rasul bagi umat saat ini dalam rangka menyempurnakan akhlak mereka.

Baca Juga: Jadwal Puasa 2025 Muhammadiyah Mulai 1 Maret, Ramadhan Berlangsung 29 Hari

اِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ. أخرجه أحمد (8939)، والبخاري في ((الأدب المفرد)) (273) واللفظ لهما، والبزار (8949) باختلاف يسير.

Artinya, “Aku diutus (sebagai Rasul) tidak lain hanya untuk menyempurnakan akhlak.”

Jamaah yang dimuliakan Allah,

Sebagai penyempurna, tentu sudah tidak diragukan lagi keluhuran akhlak Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam.

Diceritakan bahwa, Nabi Muhammad tak berhenti menyuapi seorang tua buta yang beragama Yahudi dan memaki-maki dirinya.

Ketika seorang sahabat menggantikan perannya dan terasa perbedaannya, orang tua tersebut bertanya mengenai sosok yang biasa menyuapinya itu.

Ketika dijawab bahwa sudah meninggal dan tahu bahwa orang tersebut adalah sosok yang kerap ia maki-maki, seketika ia masuk Islam.

Nabi juga menjenguk seseorang yang kerap meludahinya ketika terbaring sakit. Keadaan tersebut diketahui Nabi setelah bertanya mengenai keberadaannya yang tak meludahinya di hari tersebut.

Bahkan, Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam juga pernah ditawari malaikat agar ia diizinkan membalik gunung sebagai balasan kepada mereka yang membenci dan melukai Nabi. Namun, Nabi menolak dengan alasan, mereka belum mengenal dan belum mengetahui.

Jamaah yang dimuliakan Allah,

Kita segera memasuki pertengahan bulan Ramadhan. Bulan yang sangat mulia.

Bahkan disebut sebagai bulannya kita sebagai umat Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam.

Kita diwajibkan untuk menahan segala hal yang membatalkan puasa, baik makan, minum, dan berhubungan suami istri.

Tidak hanya itu, kita juga tidak boleh melakukan perkara buruk lain, terlebih maksiat yang jelas keharamannya. Hal itu bakal membatalkan pahala puasa kita.

Oleh karena itu, hendaknya kita menjadikan Ramadhan ini menjadi madrasah untuk memperbaiki akhlak kita.

Dengan terbiasa menerapkan akhlak baik selama Ramadhan, diharapkan hal tersebut akan terus berlanjut di hari-hari setelahnya.

Akhlak mulia yang kita biasakan dalam kehidupan sehari-hari itu, insyaallah akan mengantarkan kita masuk ke surganya Allah subhanahu wata'ala sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam.

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ اِلَّا حَسَنُ الْأَخْلَاقِ . أخرجه الترمذي (2004)، وأحمد (9694)، والبخاري في ((الأدب المفرد)) (289)

Artinya, “Tidak akan masuk surga kecuali orang yang baik akhlaknya.”

Jamaah subuh yang dimuliakan Allah,

Oleh karena itu, mari kita perbaiki akhlak kita sedikit demi sedikit, satu demi satu, hari demi hari.

Insyaallah, akhlak kita yang baik dengan sesama, dengan makhluk yang lain juga dengan Allah subhanahu wata'ala akan mengantarkan kita masuk ke surga-Nya di akhirat kelak sebagaimana yang ditegaskan Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam dalam haditsnya.

اَللّٰهُمَّ حَسِّنْ خُلُقِيْ وَخَلْقِيْ

Artinya: “Ya Allah, baikkanlah akhlakku dan rupaku.”

Demikian kultum singkat pada pagi hari di bulan yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua, serta bisa menjadi penyebab kita untuk meningkatkan ibadah, ketaqwaan, keimanan, dan menjauhi segala larangan. Aamiin

Wa billahit taufik wal hidayah.

Wassalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh.

Demikian contoh Kultum yang bisa dibawakan ketika setelah shalat berjamaah baik itu di waktu subuh maupun di saat setelah shalat lainnya.

Tags:
Ramadhan BerkahRamadhan 2025Ramadhancontoh kultum RamadhanKultum Ramadhan

Santi Santika

Reporter

Santi Santika

Editor