Ilustrasi munggahan. (Sumber: Ist)

Nasional

Apa itu Munggahan? Aktivitas yang Jadi Tradisi Jelang Puasa Ramadan

Jumat 21 Feb 2025, 11:14 WIB

POSKOTA.CO.ID – Setiap menjelang datangnya bulan suci Ramadan, salah satu tradisi yang masih lestari dan banyak dilakukan hingga saat ini oleh umat islam adalah Munggahan.

Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya, Munggahan menjadi momen penting yang tidak boleh dilewatkan.

Tradisi ini bukan sekadar perayaan biasa, tetapi memiliki makna mendalam yang berkaitan dengan persiapan batin dan hubungan sosial menjelang puasa Ramadan.

Lantas, apa sebenarnya Munggahan itu? Bagaimana sejarahnya, dan bagaimana masyarakat merayakannya di era modern ini? Simak penjelasan lengkapnya berikut!

Munggahan adalah tradisi khas masyarakat Sunda dan sebagian daerah di Jawa Tengah yang dilakukan menjelang bulan Ramadan.

Baca Juga: Gelar Munggahan Ramadhan, Kapolres Serang Bagikan Sembako dan Tas Sekolah Gratis

Secara umum, Munggahan diartikan sebagai momen berkumpul bersama keluarga, kerabat, atau sahabat untuk menyambut datangnya bulan suci dengan hati yang bersih.

Dalam bahasa Sunda, kata "Munggahan" berasal dari kata "unggah" yang berarti naik atau meningkat.

Hal ini melambangkan peningkatan kualitas diri baik secara spiritual maupun sosial dalam menyongsong bulan Ramadan yang penuh ampunan.

Tradisi ini biasanya dilakukan beberapa hari sebelum puasa dimulai, dengan berbagai kegiatan yang memiliki nilai keagamaan dan sosial, seperti makan bersama, silaturahmi, hingga berziarah ke makam keluarga.

Sejarah dan Asal-usul Tradisi Munggahan

Tradisi Munggahan telah ada sejak ratusan tahun lalu dan menjadi bagian dari budaya masyarakat Sunda yang diwariskan secara turun-temurun.

Awalnya, Munggahan lebih banyak dilakukan oleh kaum bangsawan dan santri sebagai bentuk persiapan diri dalam menyambut Ramadan.

Namun, seiring perkembangan zaman, tradisi ini mulai diadopsi oleh masyarakat luas dan dilakukan dengan berbagai cara.

Salah satu nilai utama dari Munggahan adalah mempererat hubungan kekeluargaan serta saling memaafkan sebelum memasuki bulan yang penuh ibadah.

Baca Juga: Munggahan: Tren TikTok atau Tradisi Menyambut Bulan Suci Ramadhan? Simak Penjelasannya

Pada masa lalu, Munggahan juga sering dikaitkan dengan perjalanan spiritual para santri yang kembali ke pondok pesantren setelah menghabiskan waktu bersama keluarga menjelang Ramadan.

Kini, tradisi ini tetap lestari, meskipun pelaksanaannya telah mengalami berbagai penyesuaian dengan perkembangan zaman.

Bagaimana Cara Masyarakat Merayakan Munggahan?

Tradisi Munggahan dilakukan dengan berbagai cara, tergantung pada kebiasaan masing-masing daerah. Berikut beberapa bentuk perayaan Munggahan yang umum dilakukan masyarakat:

1. Makan Bersama Keluarga atau Kerabat

Salah satu bentuk perayaan Munggahan yang paling umum adalah makan bersama. Biasanya, keluarga besar berkumpul untuk menikmati hidangan khas yang disiapkan khusus untuk momen ini.

Di beberapa daerah, makanan yang disajikan saat Munggahan memiliki makna simbolis. Contohnya, masyarakat Sunda kerap menyajikan nasi liwet, ikan bakar, atau ayam goreng, yang melambangkan keberkahan dan kebersamaan.

2. Silaturahmi dan Saling Memaafkan

Munggahan juga menjadi kesempatan bagi anggota keluarga dan sahabat untuk saling bermaafan sebelum memasuki bulan Ramadan. Hal ini dilakukan agar ibadah puasa dapat dijalani dengan hati yang bersih dan penuh kedamaian.

Tradisi ini sering kali menjadi ajang reuni kecil bagi keluarga besar yang mungkin jarang bertemu karena kesibukan masing-masing.

3. Berziarah ke Makam Keluarga

Selain berkumpul dan makan bersama, sebagian masyarakat juga mengisi momen Munggahan dengan ziarah ke makam orang tua atau leluhur. Mereka membersihkan makam, menaburkan bunga, serta mendoakan keluarga yang telah berpulang.

Ziarah ini memiliki makna mendalam, yaitu mengingat kematian sebagai pengingat agar lebih banyak berbuat kebaikan, terutama saat memasuki bulan Ramadan.

Baca Juga: 'Munggahan' di Terminal Kampung Rambutan, Berdoa Agar Mudik 2019 Lancar

4. Mengadakan Pengajian dan Doa Bersama

Banyak keluarga atau kelompok masyarakat yang merayakan Munggahan dengan pengajian dan doa bersama. Kegiatan ini bertujuan untuk memohon keberkahan dan kelancaran ibadah selama Ramadan.

Dalam pengajian ini, biasanya dibahas juga mengenai keutamaan puasa serta persiapan diri agar lebih maksimal dalam menjalankan ibadah selama bulan suci.

Meskipun zaman terus berkembang, tradisi Munggahan masih tetap dijaga oleh banyak keluarga, terutama di daerah Jawa Barat. Namun, ada beberapa perubahan dalam cara perayaannya.

Tags:
Puasa ramadanAsal-usul Tradisi MunggahanTradisi munggahanApa itu MunggahanMunggahan

Risti Ayu Wulansari

Reporter

Risti Ayu Wulansari

Editor