POSKOTA.CO.ID - Band Sukatani telah menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen setelah salah satu karya mereka yang diduga menimbulkan kontroversi mendadak viral di dunia maya.
Setelah lagu berjudul 'Bayar Bayar Bayar' yang mereka ciptakan viral di media sosial, Band Sukatani kini menghadapi situasi pelik.
Mereka diduga dipaksa untuk membuat video permohonan maaf terkait lirik lagu yang menyinggung soal pembayaran kepada polisi, memicu perdebatan di kalangan netizen.
Baca Juga: Band Punk Sukatani Tarik Lagu Bayar Bayar Bayar dari Peredaran dan Minta Maaf ke Kapolri
Gitaris band Sukatani mengungkapkan bahwa lagu 'Bayar Bayar Bayar' sebenarnya ditujukan untuk menyoroti praktik oknum polisi tertentu.
Sebagai bagian dari permintaan maaf mereka, band Sukatani juga telah menghapus lagu tersebut dari berbagai platform digital.
Video permohonan maaf band Sukatani justru memicu spekulasi di kalangan warganet. Banyak yang menduga band tersebut mengalami tekanan, sehingga gelombang dukungan pun mengalir di media sosial dengan tagar #KamiBersamaSukatani.
Sukatani dikenal sebagai band punk yang kerap mengangkat isu kehidupan petani dalam lirik-liriknya. Simak lebih lanjut profil mereka dan bagaimana musik mereka menjadi suara bagi kaum tani melalui berbagai sumber berikut.
Biodata dan Profil Band Sukatani
Band Sukatani merupakan duo musisi yang terdiri dari Muhammad Syifa Al Lutfi, yang dikenal dengan nama panggung Alectroguy sebagai gitaris, serta Novi Citra Indriyati, atau Twister Angel, yang mengisi peran sebagai vokalis.
Band punk new wave asal Purbalingga, Sukatani, tak hanya dikenal lewat musiknya yang khas, tetapi juga penampilan unik para personelnya yang selalu menggunakan penutup kepala, menjadi ikon tersendiri dalam setiap aksi panggung mereka.
Balaclava atau penutup kepala yang dikenakan oleh para member Sukatani bukan sekadar aksesori, melainkan simbol perlawanan.
Di balik 'topeng' tersebut, mereka awalnya memilih untuk berkarya dalam bayang-bayang anonimitas, membiarkan musik mereka berbicara lebih lantang daripada identitas mereka sendiri.
Tahun 2022 menjadi titik awal perjalanan Band Sukatani, sebuah grup yang terbentuk dari tekad kuat Novi Citra Indriyati, atau Ovi, untuk tetap berkarya di dunia musik meski harus berjuang sebagai seorang buruh dalam kesehariannya.
Menjadikan lirik sebagai wadah ekspresi bukanlah hal asing bagi Ovi. Dengan pengalaman bermusik sejak 2013 dan keterlibatannya di beberapa band sebelum Sukatani, ia telah lama mengasah kemampuan dalam menangkap keresahan lewat kata-kata.
Ovi dan Al telah menjalin pertemanan sejak tahun 2017, ketika keduanya bergabung dalam kolektif petani muda Harvestmind yang berbasis di Purbalingga.
Sukatani bukan sekadar band, mereka adalah perwujudan dari filosofi nama yang mereka usung. Dengan kecintaan terhadap pertanian, mereka menjadikan sayuran sebagai bagian dari identitas panggungnya.
Setiap pertunjukan mereka tak hanya menyajikan musik, tetapi juga pengalaman unik di mana penonton bisa membawa pulang sayuran segar yang dibagikan secara cuma-cuma.
Nama Sukatani sebenarnya berasal dari sebuah desa. Selain itu, band ini juga dikenal dengan julukan "punk agraria," mencerminkan identitas mereka yang unik dalam skena musik.
Tak heran, karya-karya band Sukatani selalu lekat dengan lirik yang menggugah kesadaran akan pentingnya pertanian serta apresiasi terhadap perjuangan para petani yang kerap luput dari perhatian.
Salah satu keunikan band Sukatani terletak pada penggunaan bahasa Banyumasan dalam lirik-lirik lagunya. Hal ini memberikan nuansa khas yang membedakan mereka dari band lain di skena musik indie.
Lagu debut mereka, "Sukatani," yang masuk dalam album Gelap Gempita, menjadi salah satu contoh bagaimana mereka merayakan identitas lokal melalui musik.
Lagu 'Bayar Bayar Bayar' merupakan salah satu track dari album 'Gelap Gempita' milik band Sukatani yang dirilis pada Juli 2023.
Album ini juga memuat lagu-lagu lain seperti 'Alas Wirasaba', 'Realitas Konsumerisme', dan 'Gelap Gempita', yang masing-masing menawarkan nuansa dan kritik sosial khas band tersebut.
Penghargaan pun mengalir kepada band Sukatani dari para penikmat musik, termasuk dengan terpilihnya album 'Gelap Gempita' sebagai salah satu Karya Seni Pilihan Tempo 2023.
Band Sukatani telah mencuri perhatian publik dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan sebelum lagu mereka menjadi viral, band ini sudah menunjukkan eksistensinya di berbagai acara bergengsi.
Salah satunya, mereka sempat diundang oleh Vindes Sport untuk tampil dalam acara 'Bukan Main: Go, Play, Do!' yang digelar pada Oktober 2024, menandakan bahwa popularitas mereka telah berkembang pesat di skena musik.
Salah satu penggemar band Sukatani yang turut meramaikan penampilan mereka adalah Vincent Rompies. Sahabat dekat Desta itu tak ragu bernyanyi bersama Ovi di atas panggung, bahkan ikut melakukan crowd surfing di tengah antusiasme penonton di Senayan Park.
Aksi spontan Vincent pun semakin menyemarakkan suasana, membuat penonton semakin bersemangat menikmati pertunjukan malam itu.
Kontroversi yang menyelimuti Sukatani membuka babak baru dalam perjalanan karier mereka, membawa tanda tanya besar tentang arah yang akan mereka ambil selanjutnya.
Akankah mereka tetap berani menyuarakan kritik tajam, atau memilih langkah yang lebih aman? Keputusan mereka akan menjadi penentu arah perjalanan selanjutnya.