POSKOTA.CO.ID - Fariz Rustam Munaf, atau lebih dikenal sebagai Fariz RM, adalah salah satu musisi legendaris Indonesia yang memiliki pengaruh besar dalam industri musik tanah air.
Kariernya dimulai sejak mengikuti ajang Lomba Cipta Lagu Remaja (LCLR) Prambors pada tahun 1977 bersama vokal grup SMA 3 Setiabudi, Jakarta.
Beberapa karyanya yang terkenal dalam ajang tersebut, seperti Angin di Malam, Sang Sukma Datang, dan Akhir dari Sebuah Opera, menjadi awal dari perjalanan panjangnya di dunia musik.
Sejak usia lima tahun, Fariz sudah menunjukkan bakat bermusik. Ia mendapatkan kesempatan emas untuk terlibat dalam penggarapan soundtrack film "Badai Pasti Berlalu", berkolaborasi dengan Eros Jarot dan Jockie Suryoprayogo.
Nama Fariz semakin melambung sebagai musisi dengan gaya musik yang unik dan inovatif.
Baca Juga: Fariz RM Ditangkap Keempat Kalinya Gegara Kasus Narkoba
Album dan Karya-Karya Ikonik
Fariz RM dikenal sebagai musisi yang mengusung genre pop kreatif dengan sentuhan synthesizer, jazz fusion, dan rock.
Salah satu albumnya yang paling fenomenal adalah Sakura (1980), yang menjadi pionir dalam mengusung city pop di Indonesia.
Beberapa album penting dalam perjalanan kariernya meliputi:
- Selangkah ke Seberang (1979).
- Panggung Perak (1981).
- Peristiwa 7781 (1982).
- Nada Kasih (1987).
- Living in the Western World (1989).
Kolaborasi dan Eksplorasi Musik
Fariz RM juga dikenal sering berkolaborasi dengan berbagai musisi lintas genre. Beberapa di antaranya adalah:
- Erwin Gutawa, Uce Harono, dan Dandung Sadewa dalam grup Trans.
- Jimmy Paais dan Herman Gelly dalam band Symphony.
- Iwan Majid dan Darwin Rahman dalam grup Wow.
- Eet Sjahranie dan Sonny Subowo dalam proyek Superdigi.
Selain itu, Fariz juga terlibat dalam penggarapan album bagi banyak penyanyi terkenal, seperti Andi Meriem Matalatta, Vina Panduwinata, dan Rafika Duri.
Kontroversi dan Perjalanan Hidup
Di balik karier cemerlangnya, Fariz RM sempat menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterlibatannya dalam penyalahgunaan narkoba.
Ia pernah ditangkap pada tahun 2008, 2015, 2018 dan 2025 karena kasus serupa. Hal ini berdampak pada kehidupan pribadinya, termasuk perceraiannya dengan Oneng Diana Riyadini, meskipun hubungan keluarga mereka tetap harmonis.
Kini, di usia 65 tahun, Fariz RM tetap aktif dalam dunia musik, menjalani hidup lebih tenang, dan menikmati perjalanan panjangnya sebagai seorang maestro musik Indonesia.