Dalam laporan The Star disebutkan demonstrasi yang terjadi di Surabaya berujung ricuh dan menyebabkan aparat kepolisian menembakkan meriam air.
Peringatan Darurat dan Kabur Aja Dulu Masuk Daftar Bahasan
The Star menuliskan bahwa protes yang terjadi di Indonesia ini muncul sebelumnya dengan Peringatan Darurat dengan gambar lambang garuda berwarna biru.
Gerakan ini muncul pada sekitar bulan November menjelang pemilihan kepala daerah dan setelah Mahkamah Agung (MA) memutuskan untuk menurunkan batas usai calon kepala daerah.
Keputusan dari MA itu membuat kemungkinan dari putra bungsu Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta.
Namun, Mahkamah Konstitusi bersikeras bahwa batas usia 30 tahun harus dikembalikan. Dengan batas usia yang tidak berubah, sehingga Kaesang dilarang mencalonkan diri sebagai calon gubernur.
Gerakan lain muncul dengan tajuk Indonesia Gelap dan simbolnya lambang garuda dengan latar berwarna hitam. Hal ini menjadi simbol ketidakpuasan publik terhadap pemerintahan.
Selain itu, publik menyerukan ketidakpuasannya melalui tagar #KaburAjaDulu yang baru-baru ini muncul dan mendorong orang Indonesia belajar atau bekerja di luar negeri untuk meninggalkan kekacauan yang terjadi dalam negeri.
Manifestasi ekstrem dari gerakan #KaburAjaDulu adalah melepaskan kewarganegaraan Indonesia.