POSKOTA.CO.ID - Saat ini, banyak masyarakat menantikan pencairan Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahap 1 tahun 2025.
Jika Anda termasuk penerima manfaat Bansos PKH atau BPNT, ada baiknya memahami bagaimana proses pencairan berlangsung dan apa saja perubahan terbaru dalam sistem data penerima dana bansos dari pemerintah.
Simak informasi selengkapnya di bawah ini.
Alasan Data Penerima PKH-BPNT Bisa Berubah
Kenapa Penerima Bansos Bisa Berubah Setiap 3 Bulan?
Kementerian Sosial (Kemensos) terus memperbarui data penerima bansos agar penyaluran lebih tepat sasaran.
Penerima bantuan dalam satu tahap belum tentu mendapatkannya kembali di tahap berikutnya. Hal ini karena sistem yang digunakan semakin dinamis dan berbasis verifikasi terkini.
Baca Juga: 50 Wilayah Pencairan Bansos PKH-BPNT 16 Februari 2025, Ada Daerah Anda?
Sebelumnya, data penerima bansos hanya mengacu pada DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial).
Namun kini, Kemensos telah mengombinasikan DTKS dengan Regsosek dan P3KE dalam sistem baru bernama DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional).
Apa Itu DTSEN dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Dikutip dari media sosial resmi Kemensos, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyatakan bahwa DTKS kini sudah tidak digunakan lagi.
"Tidak ada lagi DTKS, DTKS masa lalu. Kita semua melebur menjadi satu dengan data dari kementerian dan lembaga lain. Namanya Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional," kata Gus Ipul.
Gus Ipul menjelaskan DTSEN mencakup seluruh data penduduk Indonesia, baik dari sisi ekonomi maupun sosial, sehingga lebih mudah untuk mengidentifikasi sasaran penerima bansos.
Data penerima diperbarui setiap tiga bulan sekali untuk memastikan bahwa bantuan benar-benar diterima oleh mereka yang berhak.
Baca Juga: 100 Wilayah Pencairan Bansos PKH-BPNT 15 Februari 2025, Cek Daerah Anda di Sini
Update Pencairan PKH-BPNT Februari 2025
Pencairan dan Besaran Bantuan yang Diterima
Pada Minggu 16 Februari 2025, sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) telah menerima pencairan saldo dana bansos melalui rekening Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) mereka.
Dikutip dari YouTube Ariawanagus, salah satu contoh pencairan yang sudah dilakukan adalah untuk kategori ibu hamil atau anak usia dini, dengan nominal sebesar Rp750.000.
Pencairan bansos dilakukan secara bertahap, sehingga penerima yang belum mendapatkan dana dapat terus mengecek saldo rekening atau status bantuan melalui situs cekbansos.kemensos.go.id.
Baca Juga: Kenapa Bansos PKH-BPNT Anda Tidak Cair? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Cara Cek Apakah Anda Masih Terdaftar sebagai Penerima PKH-BPNT
Cek Online via Situs Resmi Kemensos
Penerima bansos dapat mengecek status bantuan melalui situs resmi Kemensos dengan langkah berikut:
- Buka situs cekbansos.kemensos.go.id.
- Masukkan data provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa sesuai KTP.
- Ketikkan nama sesuai dengan KTP.
- Klik "Cari Data" untuk melihat status penerimaan bansos.
Cek Melalui Aplikasi Cek Bansos
- Unduh aplikasi Cek Bansos dari Google Play Store.
- Login dengan akun yang telah terdaftar.
- Pilih menu pencarian bansos dan masukkan data diri.
- Klik "Cari" untuk mengetahui apakah Anda masih terdaftar sebagai penerima PKH-BPNT.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Tidak Terdaftar Lagi sebagai Penerima?
Anda bisa mengajukan usulan kembali melalui desa/kelurahan setempat atau menggunakan fitur sanggahan di aplikasi Cek Bansos.
Dengan perubahan sistem data penerima bansos melalui DTSEN, penerima PKH dan BPNT memang bisa berubah setiap tiga bulan.
Oleh karena itu, pastikan Anda selalu mengecek status bansos, bertanya kepada pendamping sosial atau operator desa secara berkala agar tidak ketinggalan informasi penting.
DISCLAIMER: Artikel ini ditujukan untuk penerima bansos dari pemerintah, bukan seluruh pembaca Poskota.co.id. Adapun jadwal penyaluran bansos hanya diketahui pemerintah dan tidak disebarluaskan.